search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Warga Ketakutan dan Kabur Masuk Hutan
Minggu, 31 Oktober 2010, 20:48 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Pasca penangkapan kedua kali-nya di Desa Lemukih Kecamatan Sawan, sejumlah warga memgaku trauma dan ketakutan jika melihat polisi, bahkan sejumlah warga dikabarkan masuk hutan untuk menghindar dari kejaran polisi.

Penangkapan kali kedua yang dilakukan Tim Gabungan Kepolisian dari Polres Buleleng dan Polda Bali, hingga minggu (31/10) siang menyisakan rasa ketakutan dan trauma bagi sejumlah warga di Desa Lemukih. Beberapa warga akan selalu menghindar bila melihat polisi bersenjata atau mobil patrol melintas di jalan desa tersebut, demikian juga hal-nya sejumlah warga yang disebut-sebut menjadi target operasi polisi melarikan diri kedalam hutan Lemukih yang berbatasan dengan Hutan Tambakan hingga Kabupaten Bangli.

Rasa trauma dan ketakutan yang melanda sejumlah warga di Desa Lemukih tersebut menyusul dilakukan penyisiran dan penangkapan lagi, lebih-lebih sejumlah tokoh Desa Adat Lemukih diantaranya Kelian Desa Adat Lemukih, Gede Widarta, Sekretaris Desa Adat Lemukih Made Redita alias Nang Galang dan Kadus Lemaya Nengah Mustiada serta seorang warga Dusun Nangka, Kadek Sumitra alias Pan Hami ditangkap dan dimasukan kedalam mobil lapis baja, Rantis milik Brimob dan Samapta Polda Bali.


Warga Desa Lemukih melalui Kuasa Hukum Desa Adat Lemukih, Gede Harja Astawa mengatakan, penangkapan yang dilakukan polisi untuk kedua kalinya tersebut mengakibatkan ketakutan warga terutama, terutama ibu-ibu dan anak-anak sangat ketakutan bila melihat kedatangan rombongan polisi, bahkan penangkapan yang dilakukan seperti menangkap pelaku teroris, dimasukan ke mobil rantis dan digelandang dengan tangan terikat dan todongan senjata laras panjang, paparnya.

Disisi lain, Gede Harja meminta kepada polisi untuk lebih persuasive dalam melakukan tindakan kepolisian sesuai prosedur yang telah ditetapkan dengan melakukan pemanggilan terhadap orang-orang yang diduga pelaku, sehingga warga akan siap bekerjasama dengan memenuhi panggilan tersebut, polisi seharusnya memanggil dan warga pasti akan dating ke kantor polisi untuk diperiksa, ujar Harja Astawa didampingi sejumlah warga.



Sebelumnya, penangkapan pelaku aksi kerusuhan di Desa Lemukih Kecamatan Sawan Buleleng untuk kali kedua dilakukan dengan ketat, bahkan keempat pelaku yang diamankan ke Mapolres Buleleng dengan pengawalan ketat menggunakan kendaraan lapis baja Rantis Polda Bali, bahkan Tim Gabungan dari Brimob Tohpati dan Gilimanuk serta Polres Buleleng menyisir kawasan hutan perbatasan Buleleng dengan Bangli, lantaran warga yang masuk dalam daftar TO berhasil lolos dan dicurigai bersembunyi dikawasan tersebut.

Drama penangkapan di Desa Lemukih, Sabtu lalu dipimpin langsung Kapolres Buleleng, AKBP Yudi Hartanto, Pasukan Gabungan dari Polres Buleleng, Brimob Polda Bali dan Dalmas Dit Samapta Polda Bali menyisir tempat tinggal warga yang telah ditetapkan sebagai target operasi.

Setelah dilakukan pengepungan hanya Kelian adat Lemukih, Gede Widarta yang berhasil ditangkap di rumahnya di Dusun Desa. Sedangkan tiga orang lainnya berhasil ditangkap di kantor LPD Lemukih, setelah pengepungan tidak membuahkan hasil dari tempat tinggal ketiganya.

Keempat warga Desa Lemukih itu, selanjutnya diamankan di salah satu rumah warga dan kemudian dibawa dengan tangan terikat kebelakang mengunakan dua mobil rantis ke Mapolres Buleleng, sedangkan Tim Gabungan masih melakukan penyisiran.

Berdasarkan sejumlah informasi yang dihimpun di Desa Lemukih disebutkan, beberapa warga yang telah menjadi target dalam penyisiran pelaku aksi pembakaran dan penganiayaan, sebagian diantarana melarikan diri ke dalam hutan, namun demikian polisi masih melakukan penyisiran kedalam hutan hingga ke perbatasan antara Kabupaten Buleleng dengan Bangli. (sas)

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami