search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hama Tungro Serang Ratusan Hektar Sawah
Senin, 7 Maret 2011, 19:11 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Penyakit tungro menyerang ratusan hektar petani di Pekaseh Tungkub Tiga, Desa Kaba-Kaba, Kecamatan Kediri. Petani setempat pun terancam gagal panen untuk kedua kalinya. Sebelumnya hama tikus menyerang tanaman petani setempat.

[pilihan-redaksi]

Salah satu petani setempat yakni Men Tari (54) mengaku pusing karena tanaman padinya diserang tungro. Tari yang memiliki padi seluas 50 are di Subak Talang semuanya memerah.

"Saya sudah keluarkan uang sebesar Rp 2 Juta untuk mengolah sawan ini agar padi saya kelak bisa dipanen," jelasnya.

Hampir semua wilayah Pekaseh Tungkub Tiga terkena serangan tungro. Hal ini diakui oleh Kelian Subak Selat, Gede Ketut Tantri, Senin (7/3).

"Ada empat subak, diantaranya Subak Talang, Desa, Selat dan Bunteh seluas total seratus hektar. Semua sawah kena tungro," tandas Tantri.

Ia tidak habis pikir padahal telah menuriti pola tanam sesuai yang diberikan oleh dinas pertanian Tabanan.

"Berbagai upaya telah kami lakukan, tapi serangan tungro terus mengganas," jelasnya.

Bahkan obat kimia telah disemprotkan agar penyakit itu segera hilang namun usaha itu sia-sia.

"Kalau tahun lalu hama tikus, sekarang padi kami diserang tungro," jelasnya sambil berharap pemerintah mampu memberikan jalan keluar.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tabanan, Ir I Gde Made Sukawijaya, MM mengatakan pihaknya telah memberikan solusi untuk pengendaliannya.

Sukawijaya mengatakan, tungro disebarkan oleh wereng ijo. Salah satu pengendalian yang ampuh yakni eradikasi (mejukut ) dan penyemprotan menggunakan zat kimia.

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami