search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Seperti Apa Potensi Wisata di Lingkar Seraya?
Jumat, 17 Juni 2011, 09:46 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Potensi wisata di jalan lingkar Seraya ini bisa dilihat mulai dari Kawasan Pariwisata Ujung. Kawasan ini terbentang dari Desa Ujung, Tumbu, Pantai Seraya Barat, Pantai Seraya Timur sepanjang 15 Km dengan kedalaman 1,5 Km dari garis pantai. Kawsan ini merupakan wilayah Kecamatan Karangasem, dengan luas kawasan 2.250 Ha.

Dengan bentangan pantai berpasir hitam kawasan wisata ini tidak kalah menawannya dibandingkan dengan kawasan wisata lainnya yang ada di Kabupaten Karangasem. Ditunjang dengan seni budaya yang khas masyarakat setempat merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara untuk tinggal di kawasan ini.

Pantai Yeh Kali Desa Seraya Barat merupakan salah satu pantai di Kawasan Pariwisata Ujung yang merupakan daerah tujuan wisata dengan atraksi wisata yang lengkap. Pantai ini berjarak hanya 5 Km ke arah selatan Kota Amiapura dan 80 Km dari Kota Denpasar.

Dengan dilalui jalur lintas pantai Seraya Barat - Seraya Timur - Jemeluk - Culik, maka daerah ini dapat dikatakan memiliki tingkat aksesbilitas yang cukup untuk dikembangkan menjadi

Di dekat lokasi ini terdapat Obyek Wisata Sukasada Taman Ujung yang mulai dibangun pada tahun 1919 dan diresmikan penggunaannya pada tahun 1921 oleh raja Karangasem.

Taman Sukasada Ujung telah direvitalisasi oleh Pemda setempat dan rampung pada Tahun 2004. Pada awalnya Taman Ujung digunakan oleh Raja Karangasem sebagai tempat peristirahatan atau menjamu tamu-tamu penting seperti raja-raja atau Kepala Pemerintahan Negara Asing yang berkunjung ke Karangasem.

Mayarakat yang berada pada Kawasan Pariwisata Ujung memiliki adat istiadat dan kebudayaan yang khas, seperti prosesi ritual keagamaan, adanya tari Gebug Ende, yang dapat dijadikan atraksi wisata budaya. Juga kehidupan nelayan tradisional yang berpangkalan di sekitar pantai tersebut merupakan atraksi wisata yang memiliki daya tarik khusus.

Jalan lingkar Seraya juga menawarkan keindahan kawasan pariwisata dengan daya tarik utama pemandangan bawah lautnya yakni Kawasan Pariwisata Tulamben.

Kawasan Pariwisata Tulemben berlokasi di Kecamatan Kubu telah banyak dikenal oleh wisatawan penggemar wisata bahari. Di kawasan ini tepatnya di Obyek Wisata Bahari Tulamben terdapat bangkai kapal perang US Libertiy yang tenggelam pada Perang Dunia II.

Bangkai kapal tersebut menjadi habitat bagi kehidupan laut maupun ikan - ikan tropik yang indah.

Luas Kawasan Pariwisata Tulamben 2000 Ha, berjarak sekitar 20 km ke arah utara Kota Amlapura, dapat juga ditempuh melalui jalur lingkar Amlapura - Ujung - Seraya Kusambi - Amed - Culik.

Kawasan wisata yang sudah cukup dikenal di kalangan wisata selam baik domestik maupun mancanegara ini memiliki panorama bawah laut yang sangat indah dengan beragam ikan hias yang jarang ditemui di laut di daerah lain, sehingga berbagai kegiatan wisata bahari dapat dikembangkan di kawasan ini, seperti diving, snorkeling, sailing, fishing dan sebagainya.

Masyarakat setempat yang hampir seluruhnya merupakan nelayan, merupakan sumber daya yang potensial yang dapat dijadikan modal utama dalam pengembangan kawasan wisata bahari.

Dukungan penuh dari masyarakat yang juga telah tersentuh oleh pengembangan pariwisata mengakibatkan minimalnya kendala yang kemungkinan akan dihadapi di lapangan dalam pelaksanaan pengembangan wisata bahari.

 



Dari potensi daerah yang dimiliki serta kebutuhan pengembangan pariwisata bahari di kawasan pariwisata Tulamben ini, maka peluang investasi yang mungkin dapat dikembangkan adalah pembangunan dermaga di daerah Jemeluk yang nantinya menunjang pengembangan wisata bahari di Kawasan Pariwisata Tulamben. 
 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami