search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Korban Meninggal Rabies di Bali 95% Tak Tervaksinasi
Senin, 25 Juli 2011, 19:07 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar, Berdasarkan data Dinas Kesehatan Bali menunjukkan dari sekitar 131 jumlah korban meninggal setelah tergigit anjing di Bali sejak November 2008, tercatat sekitar 95 persen diantaranya tidak mendapatkan vaksin anti rabies (VAR). Sisanya meninggal akibat tidak mendapatkan vaksin secara lengkap setelah mengalami gigitan anjing.

Kepala Bidang Penanganan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Bali Ketut Subrata pada keteranganya di Denpasar, Senin (25/7) menyatakan secara rata-rata korban tidak mengetahui adanya penularan rabies sehingga tidak memeriksakan dirinya ke pusat-pusat kesehatan.

“Satu informasi yang belum dia dapatkan, jadi dia tidak paham kalau digigit anjing harus mendapatkan vaksinasi dan lain sebagainya, yang kedua mereka banyak menganggap ini masih ampah (menyepelekan/acuh). Kenapa ampah, karena ini digigit konyong (anjing) dulu tidak apa-apa,” kata Ketut Subrata.

Subrata menambahkan berdasarkan hasil uji laboratorium dari 131 korban meninggal setelah tergigit anjing di Bali, hanya 54 orang diantaranya dinyatakan positif rabies.

 



Sementara berdasarkan data Dinas Kesehatan Bali saat ini jumlah kasus gigitan di Bali telah menurun mencapai 130 kasus perhari, padahal pada tahun lalu mencapai lebih dari 200 kasus perhari.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami