search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jero Wacik : Bali Masih Kekurangan Gedung Pertemuan
Rabu, 7 September 2011, 18:29 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik menyatakan, sebagai daerah tujuan wisata internasional, Bali masih kekurangan  gedung pertemuan bertaraf internasional. Oleh karena itu, pemerintah akan membangun lagi gedung pertemuan atau convention centre bertaraf internasional di sebuah kawasan wisata terpadu, guna menyongsong pelaksanaan KTT APEC 2013.

"Terkait pelaksaan APEC, kita masih kekurangan gedung-gedung pertemuan. Kita di Bali sudah punya 2 di Nusa Dua, tapi masih kurang, terutama untuk tahun 2015 ke atas masih kurang," kata Jero Wacik di Denpasar Rabu (7/9/2011).

"Kita memprakarasi untuk membuat satu komplek baru seperti di Nusa Dua (BTDC), yakni di BIP (Bali International Park) Jimbaran itu, tapi ini perlu kita sosialisasikan, harus sabar sedikit. Karena di era demokrasi, tidak pernah ada satu keputusan yang semuanya bisa setuju, pasti ada yang tidak setuju. Karena demokrasi kita harus sabar, kita sadarkan pelan-pelan," imbuhnya.

Pembangunan Bali International Park (BIP), kata Wacik, harus terus berjalan

"Ini harus terus berjalan karena baik untuk Bali, untuk menambah persaingan dengan Singapura. Saat ini kita masih kekurangan convention centre," ujarnya

Dalam proyek Bali International Park (BIP) atau kawasan wisata terpadu Taman Internasional Bali ini, akan ada tempat tinggal untuk para kepala negara peserta KTT APEC 2013.

"Kepala negara akan kita beri kenang-kenangan tinggal di tempat seperti yang kita rencanakan. Ini akan menjadi kenangan mereka seumur-umur," kata Wacik.

Terkait  rencana pembangunan Bali International Park, kata Jero Wacik, sudah ada surat Keputusan Presiden atau Keppres yang mengaturnya.

"Ada Keppres, biar lebih serius, biar tidak terhambat, karena jika tanpa Keppres, maka akan lebih lemah lagi, ada keppres biar lebih serius untuk urus masa depan Bali," ujarnya.

Jero Wacik menyatakan, saat ini masih ada satu dua kendala dalam pelaksanaan pembangunan proyek BIP untuk kegiatan KTT APEC 2013 ini.

"Masih ada satu dua masalah. Karena proyek besar di era demokrasi tidak bisa mulus seperti waktu bikin kawasan Nusa Dua dulu. Dulu sekali mantan Presiden Soeharto memberi perintah, langsung jalan. Sekarang di era demokrasi, mesti diskusi dulu, mesti ada yang menentang. Tapi pelan-pelan akan kita dorong agar tetap terlaksana,"tegasnya.

Proyek taman seluas 250 hektar ini dalam masterplannya memang disiapkan sebagai tempat pertemuan kerjasama ekonomi  negara-negara Asia-Pasifik (APEC) 2013 mendatang, disamping sebagai sebuah kawasan wisata terpadu di Pulau Bali.

Taman yang juga akan dilengkapi dengan monumen perdamaian ini, nantinya akan memiliki fasilitas ruang pertemuan dengan daya tampung 10.000 peserta, pasar seni, ruang pameran hingga kompleks kediaman kepala Negara dari 21 negara.

Menurut pengusaha Bali yang menjadi penggagas pembangunan BIP, Frans Bambang Siswanto, pembangunan taman  ini diperkirakan menghabiskan dana mencapai Rp. 2,7 Triliyun. Taman yang ditargetkan menjadi kawasan pariwisata terpadu ini diharapkan sudah dapat dipergunakan mulai Agustus 2013, walaupun proses pembangunan secara keseluruhan memerlukan waktu 20 tahun. Pembangunan Taman Internasional Bali ini juga tidak  menggunakan dana APBN.  Pendanaannya direncanakan melalui pembentukan konsorsium.

 

"Apa yang telah saya lakukan selama ini saya dedikasikan untuk kepentingan bangsa dan negara, dan juga sebagai bentuk kecintaan saya terhadap Pulau Bali. Jadi jika ada pihak yang kurang setuju dengan adanya proyek ini, mari kita duduk bersama dan bicarakan baik-baik, untuk mencari jalan terbaik, karena ini semua untuk kepentingan Bangsa Indonesia," ujar pria yang sering dipanggil Frans Bali, belum lama ini.
 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami