search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Solar Langka, Ratusan Nelayan Tak Bisa Melaut
Selasa, 25 Oktober 2011, 18:18 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Negara. Pembatasan jatah pasokan BBM jenis solar yang dilakukan oleh Pertamina ke beberapa SPBU dan SPBN di Kabupaten Jembrana sejak Kamis 20 Oktober 2011 lalu, mengakibatkan sejumlah nelayan yang berada di Desa Pengambengan mengaku kesultan untuk mendapatkan solar. Berkurangnya pasokan solar tersebut membuat para nelayan ini tidak bisa melaut.

Ratusan perahu nelayan di Desa Pengembengan Kecamatan Negara tidak bisa melaut akibat ketiadaan solar di Stasiun Pengisian  Bahan Bakar Nelayan (SPBN) setempat. Ini karena jatah solar yang dikirim dari Depo manggis dikuirangi dari 16 ribu ton liter per hari menjadi 8 ribu ton liter. Padahal jika jatah normal 16 ribu ton saja tidak cukup untuk melayani seluruh nelayan.



Sulitnya syarat untuk mencari solar ke SPBU yang lain juga dikeluhkan oleh sejumlah nelayan setempat. Untuk membeli solar ke SPBU lain nelayan harus
mendapatkan rekomendasi dari SPBN setempat dan Pemkab Jembrana.

Seperti yang dituturkan oleh seorang nelayan di Desa Pengembengan Salehadi, dia mengeluhkan kosongnya stok solar di SPBN Pengembengan membuat dirinya tidak bisa melaut.

”Saat solar telah habis terpaksa saya harus mencari ke SPBU lain,”katanya.

Sementara pengurangan jatah solar dari Pertamina dibenarkan oleh seorah petugas SPBN Desa Pengembengan jembrana Ni Putu Dwitantri. Dia mengatakan pasokan solar yang semestinya 16 ribu ton liter tiba-tiba dikurangi menjadi 8 ribu ton liter.

” Biasanya jatah yang diberikan 16 ton liter per hari, tetapi tanpa pemberitahuan dari Pertamina tiba-tiba datangnya cuma 8 ton saja,” jelasnya.

Dengan kekurangan solar yang terjadi saat ini para nelayan hanya bisa pasrah, mereka mengharapkan supaya solar akan segera datang dan jatahnya ditambah. (jsp)

 

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami