search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Istri Pelaku Kaget Suami Rencanakan Pembunuhan
Kamis, 23 Februari 2012, 22:58 WITA Follow
image

beritabali.com/foto anita dan suaminya heru

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Ni Putu Anita Supradewi, istri pelaku pembunuhan Heru, sepertinya tidak terima atas perbuatan yang dilakukan suaminya, pembunuh pasangan suami istri yang juga majikannya, Made Purnabawa. Namun di sisi lain, sebagai seorang wanita yang tunduk akan perintah suami, Ni Putu Anita Supradewi mengaku hanya bisa pasrah melihat kejadian yang mengerikan itu.

Ibu rumah tangga yang kini berusia 27 tahun itu kini masih menjalani pemeriksaan intensif di Polresta Denpasar. Statusnya kini menjadi tersangka terkait keterlibatannya dalam pembunuhan sekeluarga yang menghilang dan ditemukan tewas di Mendoyo Jembrana. Yang menarik dari peristiwa ini, bayi Anita bernama Agus yang kini berusia 9 tahun selalu mendampinginya selama di penjara. Anak kecil malang itu tidak bisa lepas dari ibunya karena masih menyusui.

Sumber kepolisian Polresta Denpasar mengungkapkan, Anita pernah bercerita bahwa pembunuhan yang dilakukan suaminya tanpa sepengetahuannya. Itu pun diketahuinya, 2 jam sebelum pembunuhan terjadi. “Di situlah Anita bercerita bahwa suaminya akan membunuh pasutri itu,” jelas sumber petugas yang enggan disebut namanya.

Anita mengaku kaget ternyata suaminya masih menyimpan dendam terhadap pasutri tersebut. Dendam itu terjadi karena prilaku majikannya yang dinilai sewenang wenang terhadap keluarganya. Tak hanya masalah gaji yang tidak dibayar, Anita dan anaknya kerap tidak diberikan makan. Pemicu terakhir dendam itu adalah terkait prilaku istri Made Purnabawa (Ni Luh Ayu Sri Mahayoni). Dimana Anita melihat anaknya, Agus (9),  didorong berkali-kali hingga terjatuh oleh majikannya, hanya karena ingin diminta suapin makan. Kejadian ini pun dilaporkan Anita ke suaminya dan suaminya pernah berucap akan membunuh keluarga itu. “Awas, nanti saya bunuh,” begitulah ucapan kekesalan tersangka Heru dan disampaikan ke istrinya.

Pasca pembunuhan, Anita mengaku kaget melihat ada 3 lelaki mengenakan topi dan menutup mulutnya dengan kain, masuk melalui pintu belakang. Namun dia akhirnya mengetahui bahwa tiga pelaku itu adalah teman suaminya. Sebelumnya diketahui, tersangka Heru Ardianto telah merencanakan pembunuhan tersebut dan bertemu dengan tiga pelaku di Petitenget Kuta Utara.

Dalam pembelaan Anita, suaminya Heru hanya menunjukkan kamar pasutri tersebut dan tidak ikut masuk ke dalam kamar dan membunuh. Sementara beda dengan keterangan Kapolda sebelumnya yang menyatakan bahwa tersangka Heru ikut melakukan pembunuhan bersama sama pelaku lain di dalam kamar. “Katanya, suaminya ada bersamanya didalam kamar, saat tiga pelaku masuk dan membunuh pasutri didalam kamar. Suaminya hanya menunjukkan kamar saja,” bisik sumber.

Dari kejauhan, Anita mengaku hanya mendengar suara pukulan benda keras didalam kamar majikannya dan teriakan “Ahhhkkkk,” istri Made Purnabawa bernama Ni Luh Ayu Sri Mahayoni. Setelah pembunuhan terjadi, Anita mengaku takut saat melihat para pelaku dan suaminya membopong mayat pasutri dengan menggunakan bed cover ke dalam mobil dan dibuang ke Banjar Sumbul Desa Yehembang Kangin, Mendoyo, Jembrana. Sebelum dibuang, Anita mengatakan mereka sempat singgah di perempatan kawasan LP untuk menjemput teman pelaku mengendarai sepeda motor dan bersama sama kabur.

Melewati Banyuwangi, Anita menuturkan, mereka sempat singgah di sungai untuk membersihkan baju para pelaku yang basah. Di dalam perjalanan pulang, dia sempat mendengar suaminya diancam akan dibunuh oleh para pelaku apabila tidak menuruti rencana mereka. Mendengar ancaman itu dan selama dalam perjalanan, Anita merasa takut dan tidak sempat melihat wajah si pengancam berperawakan tinggi tegap itu. “Suami dan keluarganya diancam akan dibunuh, apabila tidak menuruti rencana pelaku. Alasan ancaman tidak jelas apa kaitannya,” ucap sumber lagi.

Yang sangat mengherankan mengapa Anita tidak melaporkan perbuatan suaminya? Sumber mengatakan, disisi lain Anita mengaku takut melaporkan kejadian ke Polisi dan hanya bisa pasrah. Sehingga hal itu didiamkannya dan berakhir penangkapan aparat kepolisian saat mengendarai sepeda motor tanpa plat di Situbondo, Jawa Timur.

Kasubag Humas Polresta Denpasar AKP IB Sarjana membenarkan Anita ditahan dan masih menjalani pemeriksaan intensif di Polresta Denpasar. Anita yang selalu membawa bayinya itu diperiksa karena memiliki kaitan erat dalam kasus pembunuhan pasutri. “Dia masih diperiksa penyidik Polresta Denpasar. Tahanannya kita pisah karena dia masih menyusui bayinya,” pungkasnya pada Kamis (23/02). 
 

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami