search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Warga Gelar Mecaru di Lokasi Pembunuhan Keluarga Purnabawa
Senin, 12 Maret 2012, 20:37 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Pihak keluarga dan warga Desa Kampial, hari ini menggelar upacara mecaru di lokasi pembunuhan keluarga Made Purnabawa, di perumahan Kampial Residence, Desa Kampial, Kelurahan Benoa, Kabupaten Badung.

Upacara 'mecaru' di lokasi pembunuhan keluarga Made Purnabawa ini dipimpin oleh seorang sulinggih atau pendeta Hindu. Dalam upacara mecaru ini, pihak keluarga almarhum Made Purnabawa dan warga desa menggelar upacara di luar dan di dalam rumah. Upacara mecaru antara lain di lakukan di dalam kamar tidur, dimana Made Purnabawa, istrinya, dan putrinya yang masih anak-anak dibunuh secara keji oleh mantan supirnya, Heru dan kawan-kawannya.

Dari pantauan di kamar tersebut, terlihat masih ada bercak darah para korban di dinding kamar. Bercak darah di dinding tersebut tampak sudah berwarna kehitaman karena pembunuhan dilakukan hampir sebulan lalu (14/2/2012). Upacara mecaru ini berlangsung dalam suasana duka. Beberapa anggota keluarga Made Purnabawa tampak menangis seperti ibu kandungnya Wayan Celemuk dan kakak purnabawa, Wayan Ratna.

Wayan Ratna mengatakan, meski pembunuhan sudah terjadi sebulan lalu, kepedihan keluarga Purnabawa masih terasa. Apalagi dua orang pelaku pembunuhan ini masih belum berhasil ditangkap pihak kepolisian. "Terus terang kami masih sedih, kami masih belum terima keluarga kami dibunuh secara keji seerti ini. Kami ingin pembunuhnya segera ditangkap dan dihukum seberat beratnya," kata Wayan Ratna.
 Selain di rumah almarhum Made Purnabawa, upacara mecaru juga dilakukan di areal Banjar Desa Kampial.

"Upacara ini bertujuan untuk membersihkan pekarangan desa karena terjadi pembunuhan sadis keluarga pak bawa (Purnabawa), akibatnya pekarangan desa jadi kotor, untuk  itu ada upacara mecaru, tujuanya untuk membersihkan pekarangan desa,"jelas Bendesa Adat Kampial, Ketut Ribang. 
 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami