search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kunjungan Ke 'Alaska' Merangkak Naik
Minggu, 22 April 2012, 20:49 WITA Follow
image

google.com/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Kunjungan wisatawan ke Daya Tarik Wisata 'Alaska' (Alas Kedaton), Desa Kukuh, Kecamatan Marga  mulai merangkak naik meski terjadi kenaikan tarif masuk. Wisatawan yang datang ke DTW yang mengandalkan  satwa kera dan kelelawar itu per harinya mencapai  800 orang.

Hal itu diungkapkan Ketua Badan Pengelola DTW Alas Kedaton Nyoman Rai Sapta Adi, Minggu (22/4) .  Dikatakannya, sejak pertengahan tahun 2011 lalu, trend kunjungan mengalami peningkatan. Rai memprediksi di bulan Mei dan Juni bertepatan dengan libur sekolah, kunjungan ke Alas Kedaton akan mengalami lonjakan. Utamanya wisatawan nusantara dari kalangan pelajar yang melaksanakan darma wisata.

Selain kenaikan jumlah kunjungan wisatawan nusantara, kunjungan wisatawan mancanegara juga mengalami peningkatan. Dari data yang dipegangnya, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara lebih dominan dibanding wisatawan nusantara. “Wisatawan nusantara ada musimnya, seperti libur hari besar keagamaan, tahun baru maupun libur sekolah. Jika wisatawan mancanegara setiap hari selalu ramai ke sini (Alas Kedaton),” ungkap Rai.

Dia berharap, kejayaan kunjungan ke Alas Kedaton kembali bangkit. Diceritakannya, sebelum ledakan Bom di Legian, Kuta, jumlah kunjungan per hari ke Alas Kedaton mencapai rata-rata 2000 kunjungan per hari. Alas Kedaton mulai sepi, sejak terjadinya ledakan bom Bali yang kedua.

“Setelah kejadian bom di Kuta, rata-rata kunjungan per hari ke Alas Kedaton hanya 100 atau 200 kunjungan. Syukur, sejak setengah tahun lalu ada peningkatan cukup tajam,” terangnya.

Sejak awal tahun 2012, Desa Adat Kukuh selaku pemilik Alas Kedaton melakukan perubahan besar-besaran. Seperti penjaringan tenaga baru untuk penjualan tiket dan tenaga kebersihan. Demikian pula merawat dan memelihara kera agar jinak. Rai mengatakan, jumlah kera yang masuk kampung sudah berkurang, semenjak pasokan makanan kera ditambah.

“Kini kita sudah punya suplier yang membawakan makanan kera ke Alas Kedaton. Dulu, kita harus masuk pasar demi pasar untuk mendapatkan makanan kera sehingga stoknya tak stabil. Sekarang ada suplier dari luar Bali yang sudah mensuplai sehingga pasokan makanan kera aman,” pungkasnya.
 

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami