search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mangku Pastika Bagaikan Gadis Cantik dan Seksi
Kamis, 27 Desember 2012, 09:04 WITA Follow
image

beritabali.com/bog-bog cartoon magazine

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Pemilihan Gubernur Bali akan digelar pada 15 Mei 2013. Salah satu nama yang sering disebut-sebut dalam bursa calon gubernur adalah Made Mangku Pastika, Gubernur Bali saat ini. Partai politik yang ada di Bali pun seakan berebut untuk mengusung Pastika sebagai calon gubernur mereka.

Menghadapi Pilgub Bali yang digelar 15 Mei 2013, koalisi partai politik di Bali dipastikan akan mengusung Made Mangku Pastika sebagai calon gubernur. Pastika diharapkan akan bertarung 'head to head' dengan calon gubernur yang akan diusung PDIP. "Kandidat yang diusung untuk gubernur sudah dipastikan Made Mangku Pastika. Tapi untuk pendampingnya, kami masih komunikasikan, karena masing-masing partai punya kandidat," terang Ketua DPD Partai Demokrat Bali, Made Mudarta, di Denpasar Senin (19/11/2012).

Nama Pastika muncul dari hasil komunikasi politik dengan sejumlah partai. Dalam komunikasi politik ini, semua partai yang tergabung dalam koalisi sepakat akan mengusung Made Mangku Pastika, incumbent yang dipastikan tak lagi diusung PDIP. PDIP sendiri dikabarkan akan mengusung kadernya yang kini menjabat Wakil Gubernur Bali, Anak Agung Ngurah Puspayoga.

Di Partai Demokrat, kata Mudarta, sudah ada kandidat yang dijagokan mendampingi Mangku Pastika. Aspirasi yang berkembang sudah mengerucut kepada Made Mudarta. Namun Mudarta menyerahkan sepenuhnya kepada Majelis Tinggi Partai demokrat. "Tinggal tunggu keputusan Majelis Tinggi. Majelis Tinggi akan berkomunikasi dengan kandidat gubernur. Ada kecocokan atau tidak. Harus ada 'chemistry' antara calon gubernur dan calon wakilnya agar bisa cocok," imbuhnya.

Bali ke depan, kata Mudarta, butuh pimpinan yang cerdas dan diakui kemampuannya di level internasional. Ini karena Bali sering menjadi tempat pertemuan internasional. "Jadi calon Gubernurnya sudah pasti Pak Mangku, kita sudah komunikasi, Pak Mangku ingin melanjutkan program-program yang sudah berjalan selama ini. Untuk pendampingnya sudah dibangun komunikasi agar ada kecocokan, ada chemistry. Masing-masing partai akan putuskan siapa calonnya di level masing-masing,"ujarnya.

Mudarta berharap pertarungan 'head to head' terjadi dalam Pilgub Bali 2013. Mudarta juga berharap Pilgub Bali yang digelar 15 Mei 2013 hanya berlangsung satu putaran. "Dengan head to head, rakyat lebih mudah memilih. Gubernur terpilih meraup suara mayoritas, 50 persen plus 1. Jangan sampai gubernur terpilih hanya 31 persen. Artinya ada 69 persen yang tak memilih," ujar Mudarta.

Sementara Ketua DPD Partai Golkar Bali, I Ketut Sudikerta membenarkan jika partainya sedang menjalin komunikasi intensif dengan Partai Demokrat untuk mengusung Made Mangku Pastika sebagai Gubernur Bali kali kedua pada Pilgub yang digelar 15 Mei 2013. "Kami memang sedang menjalin komunikasi dengan Demokrat untuk Pilgub Bali, kami sepakat mengusung Made Mangku Pastika" kata Sudikerta saat dihubungi, Minggu (23/12/2012).

Sebagai incumbent, Mangku Pastika mengungguli sejumlah survei yang digelar berbagai partai politik. Sudikerta tak menampik jika dari hasil survei yang digelar partainya, Made Mangku Pastika jauh mengungguli kandidat lainnya. Kendati sudah sepakat pada satu nama kandidat gubernur, namun koalisi partai belum menyepakati soal pendamping Made Mangku Pastika. Golkar punya beberapa kader mumpuni semisal Gde Sumarjaya Linggih (Wasekjen DPP Partai Golkar), Wayan Geredeg (Bupati Karangasem), Anak Agung Gde Agung (Bupati Badung), Tjokorda Artha Sukawati alias Tjok Ace (Bupati Gianyar dan Sudikerta sebagai Ketua DPD Golkar Bali.

Sementara Partai Demokrat sudah bulat akan menyandingkan Ketua DPD mereka yang juga tokoh muda, Made Mudarta sebagai kandidat Cawagub pendamping Made Mangku Pastika. Selain dari parpol, dukungan untuk Mangku Pastika juga datang dari organisasi Persatuan Purnawirawan Polri Bali. Persatuan Purnawirawan Polri Bali secara resmi menyatakan dukunganya kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika untuk maju lagi dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Bali pada 15 Mei 2013 mendatang. Pastika dinilai telah berhasil memimpin Bali dan layak untuk kembali memimpin Bali untuk periode 2013 hingga 2018.

Ketua Persatuan Purnawirawan Polri Bali Nyoman Gede Sueta dalam keteranganya di Denpasar (20/12/2012) menyatakan selama kepemimpinan Made mangku Pastika dalam 5 tahun terakhir kesejahteraan masyarakat Bali mengalami peningkatan.  Apalagi Made Mangku Pastika telah berhasil mengembangkan program-program yang berpihak rakyat Bali.

“Melalui program-program yang pro-rakyat, antara lain JKBM, bedah rumah, simantri, gerbang sadu dan lain-lain , Drs. Purnawirawan Made Mangku Pastika, MM , telah meletakkan pondasi kokoh yang perlu terus dilanjutkan dan dikembangkan guna mewujudkan masyarakat Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera,” ujar Nyoman Gede Sueta.

Nyoman Gede Sueta mengungkapkan seluruh anggota Persatuan Purnawirawan Polri Bali siap untuk memenangkan Made mangku Pastika dalam pemilihan gubernur Bali nantinya. Mengingat saat ini Persatuan Purnawirawan Polri Bali memiliki jumlah anggota lebih dari 50.000 orang.

Terkait dukungan yang diperolehnya, Made Mangku Pastika memastikan untuk maju kembali dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Bali yang akan digelar pada 15 Mei 2013. Namun hingga kini Made Mangku Pastika belum mendapatkan kepastian dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP yang pada 5 tahun lalu mengusungnya sebagai gubernur Bali.

Menurut Pastika, ia akan menunggu keputusan dari DPP PDIP hingga H-1 pendaftaran Pilgub Bali. Pastika juga mengaku telah 5 kali mencoba untuk bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri. “Satu kali melalui ajudan, dua kali melalui sekretaris, dua kali saya bertemu sendiri langsung, ya minta waktu, tapi nanti katanya, biasanya tidak berani nyelonong tidak sopan, saya sangat mengormati sekali sama beliau, Cuma entah kenapa mungkin ada yang memblokir itu, jadi saya kaget sendiri, apa yang terjadi” ungkap Made Mangku Pastika dalam keteranganya di Renon (14/12/2012).

Made Mangku Pastika menyampaikan akan tetap menunggu keputusan DPP PDIP, walaupun terdapat permintaan dari DPD Partai Golkar Bali untuk menjadi calon gubernur Bali dari partai berlambang beringin tersebut. Selain Golkar, DPD Demokrat Bali juga berkeinginan mengusung Pastika sebagai calon gubernur pada Pilgub Bali mendatang.

Meski Golkar dan Demokrat sudah menyatakan dukungan penuh untuk Mangku Pastika, namun siapa calon Gubernur dari PDIP yang akan bertarung dalam Pilkada Bali 2013 masih belum bisa dipastikan. Meski sudah muncul beberapa nama, pada akhirnya semua akan tergantung pada kehendak Ketua DPP Megawati Sukarnoputri.

Hal ini disampaikan pakar politik dari Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), DR. Nyoman Subanda, di Denpasar, Rabu (31/10/2012). "Gubernur Bali dan wakilnya sekarang itu kan paket. Sekarang mereka katanya beda pendapat, tidak ada kecocokan satu sama lain. Tapi kalau Mega (Megawati) berkehendak, mereka bisa berpaket lagi dalam Pilgub mendatang.

Apalagi selama ini pengurus DPC ataupun DPD PDIP tidak memiliki bargaining position (posisi tawar) terhadap pusat (DPP PDIP),"ujar Subanda. Peran Ketua DPP PDIP Megawati Sukarnoputri, kata Subanda, hingga kini masih sangat kuat, dalam menentukan siapa figur atau kader PDIP yang akan bertarung dalam pemilihan kepala daerah. " Mega menentukan segalanya, kalau Mega tentukan Pastika, lantas mau apa.  Kalau sudah Mega berkehendak, ya ujung-ujungnya jajaran pengurus PDIP di Bali akan menerimanya. Ini karena PDIP masih Megasentris. Partai lainnya saya rasa juga sama, yakni memakai sistem restu dan rekomendasi.

Soal siapa calon Gubernur Bali yang punya kans kuat untuk menang dalam Pilgub Bali 2013 mendatang, Subanda menyatakan elektabilitas (tingkat keterpilihan) pribadi Mangku Pastika masih ada di posisi teratas. "Pastika calon kuat, tapi harus didukung mesin politik yang kuat. Saat ini PDIP yang masih terbesar di Bali. Tapi sekarang partai besar berkoalisi juga bisa kalah, jadi tidak ada jaminan. Untuk itu figurnya juga harus kuat,"ujarnya.
 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami