search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
UNESCO Dukung Bali Jadi Markas World Culture Forum
Jumat, 11 Januari 2013, 19:07 WITA Follow
image

unescoscience.blogspot.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Badan PBB UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation) mendukung Bali menjadi markas atau pusat  World Culture Forum atau Forum Kebudayaan Dunia. Dengan adanya dukungan ini, posisi Bali akan sejajar dengan Kota Davos di Swiss yang menjadi pusat World Economic Forum.

Hal ini disampaikan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan, Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch., Ph.D, saat membuka seminar nasional bertajuk "Keunggulan Budaya Bali dalam Menyongsong World Culture For Development Forum" di Kampus Universitas Udayana, Denpasar, Jumat (11/1/2013).

Wiendu memaparkan, Bali akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan WCF yang dijadwalkan berlangsung dari 24-29 November 2013. Hingga saat ini sebanyak 37 negara menyatakan akan hadir dalam forum tersebut.

"Posisi World Culture Forum ini didukung oleh badan internasional PBB UNESCO, UNESCO mendukung Bali menjadi markas World Culture Forum. Waktu sidang anggota UNESCO di Paris belum lama ini, semua anggota (UNESCO) sudah diminta untuk mensukseskan jalannya World Culture Forum di Bali,"ujarnya.

Dukungan UNESCO terhadap World Culture Forum, kata Wiendu, mengingat selama ini memang belum ada forum kebudayaan seperti WCF. , sangat diperlukan, sebagai rumah dialog bagi kebudayaan di seluruh dunia. "Tanggapan atau respon UNESCO positif. UNESCO juga Wolrd Culture Forum sudah melaporkan hal ini ke Presiden SBY. Awal bulan Februari ini kita sudah mulai persiapan-persiapannya, dimana UNESCO akan mendampingi secara profesional,"jelasnya.

Untuk mensukseskan WCF di Bali, Indonesia akan mengajak 10 negara mitra diantaranya Jepang, India, Cina, Turki, Afrika Selatan, Perancis, Inggris, Amerika Serikat, Rusia, dan Brasil. "Negara mitra ini nantinya akan menyiapkan pembicara, ikut mendampingi selama kegiatan berlangsung.  Tahun 2013 ini kita akan meluncurkan Wolrd Culture Forum Secara resmi di Bali. Seterusnya ini akan menjadi forum tetap dan markasnya di Bali seperti halnya kota Davos di Swiss yang menjadi tempat penyelenggaraan World Economic Forum,"paprnya. 

Dalam world Culture Forum di Bali akan hadir beberapa pembicara terkenal seperti  Mantan Sekjen PBB Kofi Annan,  mantan wakil presiden AS Al Gore, hingga tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi. Juga akan hadir pembicara pemenang nobel kebudayaan, perdamaan, ekonomi, dan kemanusiaan. 

"World Culture Forum in development ini bukan berdiri sendiri, tapi didialogkan dengan pembangunan dan ekonomi, bagaimana kebudayaan jadi panglima pembangunan, pilar pembangunan. Jadi pembahasan culture in development ini akan menjadi sangat menarik, sinergi pendekatan budaya dan ekonomi pembangunan akan jadi topik utama dalam World Culture Forum,"ujarnya.

Sementara Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyambut baik dijadikannya Bali sebagai tuan rumah World Culture Forum. Namun pastika berharap pelaksanaan Forum Kebudayaan Dunia ini dikelola dan dibiayai secara mandiri tanpa tergantung APBN.

"Bali agar bisa seperti Davos di Swiss yang menjadi tuan rumah Forum Ekonomi Dunia. Pemerintah tidak mengeluarkan biaya tapi malah mendapat pemasukan dari kegiatan tersebut," ujar Pastika saat memberi sambutan pada seminar nasional bertajuk "Keunggulan Budaya Bali dalam Menyongsong World Culture For Development. 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami