Pawai Ogoh-Ogoh Berdarah di Sedap Malam
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Pawai ogoh-ogoh di malam pengerupukan di Jalan Sedap Malam, pada Senin (11/03) malam, berdarah. Seorang warga terkena tusukan dilakukan oleh temannya sendiri. Sementara pelaku penusukan mengalami luka parah setelah dihajar massa beramai ramai.
Korban bernama Made Sukana alias Balik (37) kini menjalani perawatan di RSUP Sanglah akibat luka tusuk dibagian dada kiri. Sementara pelakunya, I Nyoman Sukadana alias jeger (28) menjalani perawatan di RS Trijata dengan luka disekujur tubuhnya.
Kronologis penusukan yang terjadi di Jalan Sedap Malam, Denpasar timur, masih simpang siur. Meski demikian, kericuhan terjadi saat warga setempat pawai ogoh–ogoh, pada Senin (11/03) sekitar pukul 19.30 wita.
Sumber dilapangan menyebutkan, saat itu warga jengkel melihat prilaku Jeger yang sedang mabuk dan terkenal resek. Jeger yang tinggal di Jalan Sedap Malam I Gang III, Denpasar timur, diketahui sedang menegak minuman keras di salah satu warung depan Bale Banjar Abian Tubuh, Jalan Sedap Malam.
“Semua kenal siapa Jeger. Dia ini memang terkenal resek kalau sudah mabuk. Semua warga ditantangnya,” bisik sumber pada Rabu (13/03). Prilaku Jeger yang terkenal resek itu mengundang amarah warga setempat. Apalagi saat akan persiapan mengarak ogoh-ogoh, Jeger diduga melakukan perbuatan yang mengusik ketenangan warga.
Beberapa warga dan pecalang setempat, berupaya menegur Jeger yang sedang mabuk. Bahkan mereka meminta Jeger untuk berhenti minum karena kondisinya sudah berat, akibat pengaruh miras. Dinasehati warga, Jeger malah mengamuk. Parahnya, dia mengeluarkan pisau dan memburu orang yang menasehatinya. Melihat Jeger membawa pisau, beberapa pecalang terpaksa mundur dan tidak berani mendekati Jeger.
“Warga dan pecalang mundur melihat Jeger membawa pisau. Mereka tidak berani mendekati Jeger,” ucap sumber yang enggan disebut namanya itu. Tak mau ambil pusing, warga kemudian mempersiapkan mengarak ogoh ogoh. Tak lama kemudian, munculah Balik dan langsung menuju ke tempat kerumuman warga setempat. Korban yang tinggal di Jalan Randu Gang I, Denpasar timur itu datang kesana untuk sekadar melihat ogoh-ogoh.
Entah bagaimana ceritanya, pelaku Jeger datang mendekati Balik. Dia langsung mengeluarkan pisau dan menusuk dada kiri korban. Karuan saja, korban mengerang kesakitan dan memegang dadanya yang berdarah-darah. Korban langsung pingsan ditempat.
Melihat korbannya berdarah darah, warga kemudian melarikannya ke RS Puri Raharja yang terletak di Jalan WR Supratman, Denpasar, depan Polda Bali. Namun berhubung luka dibagian dada sangat parah, korban kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar.
“Awalnya korban dilarikan ke RS Puri Raharja, tapi karena lukanya parah dia dilarikan ke RSUP Sanglah,” ujar sumber. Beberapa warga yang melihat penusukan itu pun berang. Sontak saja, warga yang sebelumnya mengarak ogoh-ogoh pitam dan mengejar Jeger yang kabur usai menusuk korban. Beberapa warga mengejar jeger yang lari ke arah Jalan WR Supratman, Denpasar. Teriakan warga membuat suasana wilayah itu sempat mencekam. Akhirnya Jeger ditangkap di depan Gria Abian Timbul Jl. WR Supratman, Denpasar.
Tak pelak, warga pun marah dan menghajar Jeger hingga babak belur. Dia pun terkapar bermandikan darah. Puas menghajar Jeger, warga berangsur angsur bubar meninggalkannya yang terkapar di jalan. Aparat kepolisian Polsek Dentim dan Polresta Denpasar yang mengetahui adanya keributan langsung menuju TKP dan membawa Jeger ke RS Trijata Polda Bali.
“Lukanya cukup parah dan dia dilarikan ke RS Trijata Polda Bali,” terang sumber lagi. Dari aksi main hakim itu, Jeger mengalami luka dibagian kepala, bola mata kanan memar, pipi kanan robek, telapak tangan kiri dan tangan kanan, juga luka robek.
Sumber mengatakan, penusukan yang dilakukan Jeger terhadap korban Balik diduga dendam lama. Keduanya pernah bersiteru di arena tajen. Namun kebenaran informasi itu masih simpang siur dan aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan. Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Denpasar timur Iptu Wahyu Setyo mengatakan, pihaknya belum bisa menjelaskan kronologis kejadian. Pasalnya, korban dan pelaku belum bisa dimintai keterangan.
“Korban dan pelaku masih dirawat di rumah sakit dan belum bisa dimintai keterangan,” ujarnya seijin Kapolsek Dentim AKP Putu Suprama, pada Rabu (13/03). Bahkan, menurut Iptu Wahyu, tak hanya korban dan pelaku saja yang belum bisa dimintai keterangan. Saksi saksi yang mengetahui kejadian belum bisa diperiksa, dengan alasan masih melaksanakan persembahyangan.
“Saksi juga masih belum bisa diperiksa karena ada persembahyangan. Nanti kita efektikan penyelidikan. Sore ini anggota ke rumah sakit untuk mencari keterangan korban dan pelaku,” tegasnya.
Reporter: bbn/bgl