search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Remaja Jembrana Tolak Penghapusan Bahasa Bali
Minggu, 7 April 2013, 15:12 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Aksi untuk menentang penghapusan muatan lokal Bahasa Bali dalam kurikulum 2013 dari aksi solidaritas remaja Kabupaten Jembrana berlangsung Minggu (7/4/2013).

Aksi tersebut digelar di depan kantor Bupati Jembrana dengan pengawalan ketat petugas Kepolisian dan Satpol PP Jembrana. Aksi damai yang melibatkan kurang lebih 70 remaja baik siswa, mahasiswa dan STT sekabupaten Jembrana melakukan orasinya dengan menampilan adegan lawak dengan sindiran penghapusan muatan lokal bahasa bali menjadi satu dengan seni budaya.

Mereka menuding jika pemerintah pusat pilih kasih terhadap bahasa daerah. "Kenapa hanya bahasa Jawa dan Sunda yang masih masuk kurikulum tersendiri, sedangkan bahasa Bali dijadikan satu dengan Seni dan Budaya," ungkap Gusti Komang Heriawan selaku Koordinator aksi.

Komang Heriawan juga menambahkan jika Bahasa Bali merupakan bahasa Ibu dan merupakan bagian dari kasanah budaya Bali dan satu kesatuan dalam peradaban budaya bangsa Indonesia yang beraneka ragam, namun kenapa mesti dikeluarkan dari kurikulum. Jika dihapuskannya bahasa Bali pada kurikulum 2013, maka korbannya kita-kita yang menjadi generasi penerus yang tidak akan memahami budaya daerahnya sendiri. Selain itu para guru bahasa Bali akan kehilangan pekerjaan mereka.

Aksi solidaritas ini mendapatkan respon postif dari Pemkab Jembrana. Melalui Asisten 1 pemkab Jembrana Made Sudiada, pemerintah kabupaten jembrana siap mendukung apa yang diinginkan Remaja Pencinta Bahasa Bali ini, melalu Dinas Pendidikan,Olahraga dan Kebudayaan aspirasi ini akan dikawal ke Propinsi untuk dilanjutkan ke Pusat.

"Kami dari Pemkab Jembrana sangat mendukung apa yang diinginkan para remaja ini, pihaknya  bersama DPRD Jembrana akan mengawal dan berjuang ke Propinsi agar keputusan pemerintah pusat bisa dirubah," ungkap Made Sudiada. Sementara anggota DPRD dari fraksi PDIP Suheng Kusumayasa menunjukan rasa dukungannya kepada aksi ini, dia menyoroti sikap wakil rakyat kita di DPR RI yang seakan akan tutup mata dengan persoalan ini. "Buat apa kita punya wakil rakyat, tapi tidak mau memperjuangkan bahasa bali agar dipertahankan," tegas Suheng.

 

Dengan digelarnya aksi ini diharapakan pemerintah pusat dapat membuat kebijakan yang adil dan tidak diskriminatif serta tetap mempertahankan adanya budaya daerah Bali dan bahasa daerah Bali yang juga kekayaan bangsa demi terbinanya Indonesia yang berBhineka Tunggal Ika. 

 

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami