UN Bentuk Penyiksaan Psikologis Bagi Siswa
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Pelaksanaan Ujian nasional (UN) dinilai telah menjadi bentuk penyiksaan psikologis bagi siswa. Sebab pelaksanaan UN telah menyebabkan psikologi para siswa menjadi tertekan, padahal pelaksanaan UN sebelumnya ditujukan untuk mengukur kemampuan siswa.
Salah Seorang Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Bali IDP Sudiarta dalam keteranganya di Renon (2/5/2013) menyatakan saat UN siswa dihadapkan pada buku-buku yang beragam, sedangkan jumlah soal yang muncul hanya 50 soal. Kondisi ini tidak jarang membuat siswa kebingungan hingga melakukan aksi bunuh diri akibat stress.
“memaksa diri bahkan faktanya gantung diri kalau tidak berhasil atau merasa dari awal tidak siap, saya lebih baik jerat leher saja, sudah pernah kita debatkan bahwa UN itu menyiksa anak-anak, yang dimau oleh apa? Criteria apa untuk UN?” tegas IDP Sudiarta.
Sudiarta berharap untuk pelaksanaan UN tahun depan, pelaksanaan pencetakan soal dilakukan di masing-masing daerah. Jika pemerintah pusat serius mengimplementasikan otonomi daerah seharusnya tidak perlu lagi ada kecurigaan akan adanya kecurangan jika soal UN di cetak di daerah.
Reporter: bbn/net