Lapas Diminta Pisahkan Napi Narkoba dan Terorisme
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Lembaga Pemasyarakatan (lapas) di seluruh Indonesia diminta untuk melakukan pemisahan penahanan antara narapidana (Napi) narkoba dan terorisme . Permintaan tersebut disampaikan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk menghindari terjadinya kerjasama antara napi narkoba dan terorisme saat berada dalam tahanan ataupun setelah mereka keluar dari tahanan.
Direktur Penindakan BNN Benny Mamoto dalam keteranganya disela-sela pertemuan ketiga Asean Airport Interdiction Task Force di Pecatu Bali (20/5/2013) mengatakan penggabungan napi narkotika dengan teroris di dalam satu ruang tahanan di lapas memungkinkan terjadinya kerjasama dari para pelaku kejahatan. Sehingga tidak menutup kemungkinan Bandar narkotika akan membiayai aksi-aksi terorisme.
“sehingga apabila ada simbiosis mutualisme antara sindikat narkoba dengan jaringan terror maka sumber pendanaanya akan lebih mudah dan ini akan sangat rawan, salah satu bentuk kewaspadaan yang sudah dibangun adalah dari BNPT bekerjasama dengan Kumham untuk mewaspadai para napi di Lapas” ujar Benny Mamoto.
Direktur Penindakan BNN Beny Mamoto mengakui BNN sendiri kini juga sedang melakukan penyidikan dan penyelidikan terhadap kasus pencucian uang dari bisnis narkoba. Sebab tidak menutup kemungkinan uang dari bisnis narkoba dimanfaatkan oleh pelaku teror.
Reporter: bbn/net