search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sandhimurti Kenalkan Pencak Kopi Cangkir ke Mancanegara
Selasa, 30 Juli 2013, 17:21 WITA Follow
image

beritabali.com/gayatri

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

 

Beritabali.com, Sofia. Bali memiliki ilmu beladiri tradisional kuno yakni Pencak Tengklung. Kini pencak yang juga dikenal dengan Pencak Kopi  Cangkir ini diperkenalkan ke dunia internasional oleh tim pelatih pencak perguruan Sandhimurti Indonesia.

Pengembangan Pencak Tengklung ini antara lain dilakukan di daratan Balkan Eropa, tepatnya di Bulgaria. Bulgaria dipilih pertama kali sebagai tempat pengembangan Pencak Tengklung karena merupakan basis Sandhimurti untuk wilayah Eropa dengan jumlah anggota mencapai seribu orang lebih.

Ketua Tim Pelatih Pencak Tengklung Sandhimurti, Wayan Suwita, menjelaskan, Pencak Tengklung di Negeri Bulgaria diperkenalkan di beberapa kota seperti Samokov, Sofia, Plovdiv, Asenovgrad, dan beberapa kota lainnya di Bulgaria.

"Ketika pertama kali diperkenalkan, penerimaan dari warga Bulgaria ini sangat baik, karena dari beladiri yang perna ditekuni sebelumnya, Pencak Tengklung mempunyai keunikan tersendiri, yakni menunjukkan gerakan tanpa terlihat secara nyata bahwa itu sebenarnya merupakan gerakan beladiri, setelah diberitahu filosofi gerakan itu, barulah mereka sangat memahaminya,"jelasnya, saat ditemui di kota Asenovgrad Bulgaria (30/7/2013).

Pria yang menguasai beberapa jenis ilmu beladiri ini menambahkan, Pencak Tengklung ini sudah ada di Bali sejak tahun 1950 an, dibawa ke Bali oleh para pendekar Bali yang sempat belajar pencak dengan pendekar-pendekar di Pulau Jawa seperti Cikalong, Cimande, Cikaret, Citembak, dan Cidepok.

"Pencak Tengklung, hanya dikenal di Bali, merupakan gerakan atraktif, terencana, terarah, terkoordinasi, yang mencakup aspek olah raga, seni beladiri mental spiritual, yang pada penampilannya diiringi tabuh gambelan Pencak Tengklung, diiringi tabuh dengan suara teng dan klung. Dulunya ini dikenal dengan pencak kopi cangkir, karena setiap usai peragakan, pemain pencak pasti disuguhi secangkir kopi,"ujarnya.

Seperti ilmu beladiri lainnya, dalam Pencak Tengklung, murid beladiri dibekali berbagai gerakan dasar pencak, misal kuda kuda, sikap pasang, pola langkah, dan gerakan kembangan.

Lalu apa tujuan pengembangan Pencak Tengklung ini?

Selama ini, pencak silat muaranya ke olah raga peningkatan prestasi, dikemas dalam kejuaraan-kejuaraan skala lokal hingga internasional, orientasi pencak selama ini hanya olah raga. Sementara Pencak Tengklung kita lebih kemas ke seni pertunjukan, untuk parade dan festival. Pencak Tengklung Sandhi Murti sendiri terdiri dari 14 'kembangan' (gabungan dari beberapa gerakan dan jurus), dimana kembangan ini terdiri dr 126 jurus pencak, seperti jurus ciular, cimacan, cimonyet, dan aneka jurus lainnya.

Pinisepuh Perguruan Kebatinan dan Beladiri Sandhimurti, Gusti Ngurah Harta menyatakan, tujuan pengembangan Pencak Tengklung ke dunia internasional ini adalah untuk lestarikan seni budaya Bali dan juga Indonesia, dimana di dalamnya terdapat olah raga, olah nafas, dan olah rasa.  

"Kedepan, Pencak Tengklung Sandhimurti yang sudah berkembang di daratan Eropa dan tempat lain akan kita kemas juga dalam kejuaraan internasional. Dalam waktu dekat, kita sudah diundang untuk kembangkan pencak ini ke Portugal, India, dan Amerika," ujarnya.

Pencak Tengklung nantinya akan lebih banyak ditampilkan dalam parade dan festival di berbagai tempat di dunia, nantinya ini sekaligus akan menjadi ajang kompetisi sekaligus evaluasi di tingkat internasional. Kategori yang akan ditampilka diantaranya tunggal tangan kosong putra putri, tunggal bersenjata putra putri, berpasangan tangan kosong putra putri,berpasangan bersenjata putra putri, dan beregu tangan kosong dan bersenjata.

"Ini lebih untuk festival, seni dan budaya  yang lebih dikedepankan, seni membela dirinya sendiri, seperti halnya taichi dan aikido, handal dan ada unsur beladiri dalam  kelembutan dan keindahan,"pungkas Ngurah Harta. (dev)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami