search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Harga Tanah di Bali Lebih Mahal dari Amerika
Senin, 7 Oktober 2013, 08:08 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Harga tanah di Bali kini selangit. Bahkan harganya kini lebih mahal dibanding di Inggris bahkan Amerika Serikat.  Benarkah ?

Pebisnis property yang juga owner House of Bali, Zainal Sania mengakui, harga property di Bali khususnya di wilayah Kabupaten Badung, memang selangit, lebih mahal dibanding harga tanah di luar negeri.

"Ya itu benar adanya, harga tanah di Bali saat ini memang lebih mahal dibanding Inggris atau Amerika Serikat. Sebagai contoh, di wilayah Connecticut Amerika Serikat,  di sana US$ 75.000 dapat satu hektar, sementara di Bali di daerah Canggu satu hektar harganya Rp 45 milyar, bandingkan saja itu," jelasnya kepada berita bali network, di Kuta, belum lama ini.

Di Bali, menurut Zainal, harga tanah termahal saat ini ada di kawasan wisata Kuta. Di Seminyak misalnya, harga tanah sudah Rp 3 milyar per are (100 m2). Di daerah bukit Pecatu harga tanah sudah Rp 1,6 milyar per are. Di daerah Bukit lainnya harga bervariasi mulai Rp  1 hingga  1,5 milyar dengan kondisi lahan ada pantai dan tebing.

"Melonjaknya harga properti di Bali, mulai terjadi 5 tahun terakhir, peningkatannya 30 persen per tahun, apalagi dua tahun terakhir ini harganya gila-gilaan. Penyebabnya, karena sedikitnya lahan yang tersedia dan Bali masih populer bagi para spekulan-spekulan properti yang gencar mencari lahan untuk investasi dan bisnis,"paparnya.

Selain harga tanah yang melonjak tajam, harga property di Bali juga ikut meroket seiring melonjaknya harga tanah.

"Ada Hotel dengan luas lahan 1 hektar di Seminyak. 3 tahun lalu nilainya Rp 80 milyar, saat ini sudah laku dijual senilai

Rp 200 milyar, itu saja sudah ada kenaikan 250 persen dalam kurun waktu 3 tahun," imbuhnya.

Pembeli property di Bali, kata Zainal, berasal dari kota-kota besar di Indonesia dan pembeli luar negeri yang bekerja sama dengan warga Indonesia.

Tak hanya di wilayah Kabupaten Badung, peningkatan harga properti kini juga sudah mulai terjadi di beberapa kabupaten lain di Bali seperti Gianyar, Tabanan, Jembrana,  hingga Buleleng.

"Di daerah Pantai Saba kini harganya Rp 300 juta per are, 2 tahun lalu harganya masih Rp 60 an per are, padahal itu pasirnya hitam. Harga tanah juga naik di wilayah pantai Medewi Jembrana, Tulamben, barat Lovina hingga daerah Tembok,"ujarnya.

Zainal meprediksi melonjaknya harga property di Bali tidak akan berlangsung lama.

"Gak lama lagi, maksimal 5 tahun, 5 tahun lagi tidak gampang cari lahan di Bali, yang terjadi kemudian adalah HGB (hak guna bangunan),"jelasnya. (bbn/dev)

 

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami