search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jatim Hapus Lokalisasi, Pemkab Jembrana Cuek
Kamis, 24 Oktober 2013, 06:39 WITA Follow
image

google/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Beritabali.com. Negara. Kebijakan Pemerintah Jawa Timur untuk menghapus tempat bisnis esek-esek atau lokalisasi ternyata ditanggapi dingin oleh Pemkab Jembrana. Padahal sejumlah pihak mengkwatirkan kebijakan tersebut akan berimbas di Jembrana lantaran dipastikan para pekerja seks komersial (PSK) akan eksodus ke daerah terdekat termasuk Jembrana.

Ketua Umum LSM Forum Kebangkitan Masyarakat Jembrana (FKMJ) Gusti Putu Noder beberapa waktu lalu mengatakan, kebijakan Pemerintah Jawa Timur tersebut tentunya sangat berdampak terhadap Jembrana. Pihaknya menyakini, sejumlah PSK akan eksudus ke Jembrana, mengingat belakangan ini Jembrana merupakan sararan empuk untuk mengembangkan bisnis lendir tersebut.

Beberapa tempat di Jembrana menurut Noder bakal dipilih oleh PSK yang eksodus ke Bali tersebut. Diantaranya kawasan Desa Delod Berawah, Mendoyo yang dikenal banyak berdiri kafe atau warung remang-remang. Juga Desa Baluk, Negara yang juga terdapat beberapa kafe serta Gilimanuk termasuk Batukarung di Kecamatan Melaya.

“ Terbukti sejak satu minggu ini, di sejumlah kafe Delod Berawah sudah banyak wanita pendatang baru yang bekerja sebagai pelayan kafe. Mereka tentunya banyak yang nyambi sebagai wanita penghibur,” terangnya.

Sementara itu Wakil Bupati Jembrana, Kembang Hartawan, Senin (21/10) justru menanggapi persoalan tersebut dengan dingin. Menurutnya pemerintah daerah tidak perlu melakukan antisipasi khusus terkait kebijakan Pemerintah Jawa Timur tersebut karena dirinya yakin tidak bisa menghapus lokalisasi secara cepat.

“ Yang begitu-begitu sulit diatasi karena masalah prostitusi sudah ada sejak dulu kala dan tidak akan hilang sampai kapanpun. Buktinya beberapa waktu lalu kebetulan saya lewat, lokalisasi Dolly masih buka. Cuma jamnya saja yang dibatasi. Saya pikir tidak perlu antisipasi khusus. Itu tergantung diri sendiri,” pungkasnya.(Jsp)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami