search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Saat Bencana Alam, SBY Dinilai Mendahulukan Partai
Senin, 20 Januari 2014, 14:09 WITA Follow
image

inilah.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Bencana yang melanda sejumlah pelosok di negeri ini tak membuat Presiden SBY sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan untuk menyegerakan turun langsung di lokasi bencana. SBY dinilai lebih mendahulukan kepentingan partai. Benarkah?

Kehadiran Presiden SBY dalam acara konsolidasi Partai Demokrat pada Minggu (19/1/2014) di Bali menimbulkan banyak kritik. Pilihan SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat lebih mendahulukan acara partai ketimbang reponsif terhadap berbagai bencana dianggap tidak memiliki sensitifitas sebagai pemimpin.

Anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo dari Fraksi Partai Golkar menyebutkan Presiden SBY yang memilih ke Bali untuk urusan partainya sama saja membiarkan rakyat berjuang sendiri menghadapi bencana alam. "Rakyatnya berjuang sendiri menghadapi banjir," kata Bambang melalui status BlackBerrynya Senin (20/1/2014).

Presiden SBY baru dijadwalkan akan mengunjungi pengungsi bencana gunung Sinabung pada Kamis (23/1/2014) mendatang. Dijadwalkan SBY akan menginap di Sinabung, Sumatera Utara.

Sensifitas Presiden SBY terhadap berbagai bencana di Tanah Air ini juga disinggung kadernya di Partai Demokrat yang awal pekan lalu dipecat sebagai anggota DPR Gede Pasek Suardika. Melalui akun twitternya @G_paseksuardika menyambut kehadiran SBY di Bali untuk acara konsolidasi partai.

Namun ia mengingatkan agar SBY tidak lupa mengunjungi Sinabung dan Manado. "Slmt Dtg Ketum PD Bp SBY di Bali utk konsolidasinya sampai tingkat ranting. Smg sukses. Jgn lupa jadwalkan juga ke Sinabung & Menado ya," tulis Pasek.

Sementara Juru Bicara Partai Demokrat Ikhsan Modjo mengungkapkan, Presiden sejak minggu lalu sudah melakukan rapat kabinet terkait bencana alam dan memberikan instruksi kepada para menteri terkait, termasuk BNPB, untuk mengambil tindakan cepat.

"Khusus untuk DKI, Presiden bahkan menginstruksikan bantuan langsung APBN Rp50 miliar untuk korban banjir DKI melalui BNPB," jelas Ikhsan, Senin (20/1/2014).

Selama ini banyak pihak mengkritisi presiden lambat menangani bencana dan dianggap tidak peduli dengan korban bencana di Sumatera Utara dan Manado karena sibuk mengurus PD. "Itu pernyataan tidak benar. Jangan lupa, presiden melakukan kegiatan sebagai Ketum PD hanya di weekend atau hari libur," tegas Ikhsan.

Apa yang terjadi pada diri SBY ini agak berbeda dengan apa yang ditulisnya melalui buku "Selalu Ada Pilihan" yang baru diluncurkan pada Jumat (17/1/2014) pekan lalu. Dalam bukunya, SBY menegaskan dirinya sejak dilantik sebagai Presiden hingga nanti akhir jabatan akan tetap melakukan kegiatan blusukan.

"Blusukan yang diatur secara pantas. Blusukan dengan tujuan dan sasaran yang pasti. Serta blusukan tanpa meninggalkan tugas dan kewajiban saya yang lain," tulis SBY dalam buku yang bertebal 824 halaman itu.

Entah, apa maksud blusukan tanpa meninggalkan kewajiban SBY yang lain tersebut? Yang pasti, SBY akhir pekan kemarin lebih memilih mengurus partainya ketimbang menyegerakan untuk mengunjungi rakyat yang sedang sedih akibat bencana alam. Apakah mengurus partai merupakan kewajiban yang lain?

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami