search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
2 Hari Diduduki, GWK Akhirnya Penuhi Tuntutan Warga
Rabu, 27 Agustus 2014, 08:21 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Setelah 2 hari diduduki dan diblokir warga Banjar Suka Duka Giri Dharma, Kuta Selatan, akhirnya dicapai kesepakatan jika pihak GWK melalui manajemen PT Garuda Adhimatra Indonesia (GAIN) bersedia memenuhi tuntutan warga untuk melanjutkan pembangunan jalan rurung agung atau jalan menuju setra (kuburan).

Setelah dua hari menduduki obyek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK), akhirnya warga Banjar Suka Duka Giri Dharma, Kuta Selatan, Badung, Bali akhirnya meninggalkan lokasi setelah dicapai kesepatan dengan managemen GWK terkait tuntutan mereka terkait pembangunan jalan menuju setra atau kuburan.

Warga bersedia membuka kembali jalan yang semula diblokade dengan batu kapur putih atau limestone, setelah sebelumnya membuat kendaraan wisatawan mapun karyawan GWK tidak masuk kawasan seluas 60 hektar itu.

"Kedua pihak saling bisa memenuhi. Keinginan warga bisa ditampung sehingga GWK pun bisa kembali beroperasional normal," ujar Kelian Banjar Suka Duka Giri Dharma, Wayan Kurma, Selasa (26/8/2014).

Kurma menyatakan banyak poin kesepakatan yang termuat dalam resume, mulai dari masalah Rurung Agung yang akhirnya disepakati berbelok ke arah barat, akses jalan lingkar untuk warga Giri Dharma, limbah, ketinggian tembok guna menghindarkan GWK dari kesan tertutup.

"Pemeliharaan serta penataan balai banjar dan wantilan sekaa Gandrung, air, listrik, serta keteserapan tenaga kerja lokal. Namun semua poin ini belumlah final, masih akan ada koreksi dari kedua pihak guna menemukan kesempurnaan keputusan. Kami dari masyarakat sudah cukup puas, Namun kami akan tetap awasi seluruh isi kesepakatan," jelasnya.

Warga Giri Dharma berharap, kedepan pihak GWK tidak 'mempermainkan' warga dengan melanggar isi dari kesepakatan seperti pengalaman terdahulu.

Sementara itu, Direktur PT Garuda Adhimatra Indonesia (GAIN) Seno Andhikawanto mengaku bersyukur karena telah mencapai titik temu dalam pembicaraan dengan warga atas masalah yang muncul di permukaan. Akibat peristiwa pemblokiran selama 2 hari itu, pihak GWK mengaku mengalami kerugian sekitar 300 juta

"Kerugian pasti rugi, namun kita lihat bukan sebagai kerugian. Ini menjadi modal awal untuk membangun komunikasi awal dengan warga. Menjadi sebuah nilai berkomuikasi lebih baik. Kini GWK sudah kembali beroperasi seperti biasa," ungkap Seno.

Menurut Seno, dari enam tuntutan warga Banjar Suka Duka Giri Dharma, pihak manajemen, meminta waktu dalam tempo enam bulan siap menuntaskan pembangunan jalan rurung agung selebar 3 meter tersebut.

"Sebenarnya jalan itu sudah kami bangun, tinggal 100 sampai 200 meter saja, belum bisa diselesaikan karena ada berbagai kendala teknis," dalih Seno didampingi Direktur HRD PT Alam Sutera Epi Vana.

Adanya kasus tersebut hingga warga memblokir GWK, Seno merasa mendapat pelajaran berharga bagi manajemen untuk lebih membangun komunikasi yang lebih baik kepada warga maupun pihak lainnya. "Kejadian ini, karena ada komunikasi yang kurang, ke depan kami akan membangun komunikasi dengan warga, aparat," janjinya.

 

Seno menegaskan komitmen pihak GWK, untuk menyelesaikan semua proyek di kawasan wisata yang menjadi ikon baru pariwisata Bali itu, termasuk revitaliasi patung GWK yang ditarget rampung hingga 2016 mendatang.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami