search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Manfaatkan Serat Ijuk dan Daun Kamboja, Siswi SMP 3 Denpasar Rancang Peredam Suara
Kamis, 30 Oktober 2014, 09:37 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Membuat peredam suara tidak harus dengan biaya hingga puluhan juta rupiah. Membuat peredam suara dapat dilakukan dengan bahan yang tersedia di alam. Termasuk menggunakan sampah daun kamboja.  Hal ini dibuktikan oleh siswi SMPN 3 Denpasar Ni Kadek Andya Kusuma Sari. 

“Ide menggunakan sampah daun bunga kamboja berawal dari melihat sampah daun bunga kamboja yang berserakan cukup banyak setiap hari di rumah” kata siswi kelahiran 31 Maret 2000.

Putri pasangan Drs. I Wayan Santa Adnyana, M. Ag dan Dra. Ni Ketut Latri mengatakan, membuat peredam dengan sampah daun kamboja dan serat ijuk merupakan penelitian lanjutan. 

Sebelumnya telah dicoba merancang peredam suara dengan campuran daun bunga kamboja, semen dan pasir. 

“Penelitian lanjutan ini salah satu tujuanya adalah Untuk mengetahui kekuatan biokomposit dan efektifitas biokomposit sebagai media peredam bising/suara dari kombinasi sampah daun Kamboja (Plumeria acuminata) dan serat Ijuk (Arenga pinnata Merr),” ujar siswi yang tinggal di Jln. Dewi Sri no: 9, Batubulan, Gianyar.

Andya Kusuma mengungkapkan Eksperimen penelitian dilakukan dengan 3 tahap yaitu, pembuatan komposit peredam bising, uji efektifitas peredam bising, uji kekuatan komposit. 

Dimana penelitian dilaksanakan di Pusat Penelitian Biomaterial LIPI Cibinong Bogor dan Laboratorium Elektronika Departemen Fisika FMIPA IPB Dramaga Bogor pada tanggal 13 September-11 Oktober 2014. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen.

Finalis ISPO 2014 memaparkan berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa Kombinasi sampah daun kamboja dan serat Ijuk dengan penambahan lem melamin formaldehida terbukti dapat dijadikan sebagai biokomposit peredam bising. 

Biokomposit dengan perlakuan kombinasi sampah daun kamboja serta penambahan lem melamin formaldehida 6 % atau 10 % merupakan perlakuan yang memiliki kekuatan terbaik yaitu mengandung kadar air AD 70 % (11,15 %), pengembangan Tebal yaitu 24,76 % (BD 70%), MEL yaitu 8231,14 kgf/cm2 (BD 70 % ), KP 50.70 kgf/cm2 (BD 70 %) dan KRI yaitu 1.19897 kgf/cm2 (BD 70 %). 

Selain itu, Efektifitas biokomposit dari kombinasi sampah daun kamboja dan serat Ijuk dalam meredam bising/suara yang terbaik adalah pada perlakuan kombinasi sampah daun kamboja sebesar 50 % dan serat ijuk sebesar 50 % serta penambahan lem melamin formaldehida 6 %.

Siswi yang sebelumnya juga melakukan penelitian tentang pengolahan limbah bunga kamboja sebagai aromaterapi ruangan ini berharap penelitianya dapat bermanfaat. 

Selain itu memberi nilai ekonomis, sehingga masyarakat mendapatkan alternatif bahan alam ketika hendak membuat peredam suara. 

Penelitian ini juga diharapkan memberi solusi alternatif dalam penanganan sampah daun kamboja. 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami