search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kunokini & Fredi Marley Live di Antida Sound Garden
Kamis, 30 Oktober 2014, 20:55 WITA Follow
image

bbn/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Duo Kunokini & Fredi Marley akan tampil di Antida Sound Garden, Jalan Waribang Denpasar, Sabtu 1 November 2014. KunoKini adalah Bhismo dan Bebi. Terbentuk pada tahun 2003, setelah mendapatkan "best performace music" di wismar, Jerman, dalam Folklore Festival. Arti KunoKini itu sendiri merupakan konsep musik yang mereka ciptakan. "Kuno" berarti tradisional, yaitu menggunakan alat-alat tradisional dan "Kini" berarti aransemen musik yang dibuat bernuansa zaman sekarang. 

KunoKini mengharapkan tindakan anak muda Indonesia untuk menggali lagi budaya Nusantara yang telah terpendam. Mereka singgah ke Antida Sound Garden dalam rangka tour mereka di Bali.

Bernama lengkap Ferdinandus Juventius, Fredi Marley adalah musisi kelahiran 31 Desember 1962 di Singaraja, Bali Utara, ini merupakan salah satu musisi reggae senior di Bali.

Panggilan Fredi Marley sendiri didapatkan dari para penggemarnya yang menilai gaya panggungnya mirip dengan Bob Marley, sehingga julukan Fredi Marley itu melekat di dirinya. Mungkin hal itu dikarenakan musik Bob Marley & The Wailers lah yang mempengaruhinya dalam bermusik reggae, selain Tony Q Rastafara.

Perjalanan Fredi dalam bermain musik reggae memang sudah lama. Fredi mengenal reggae tahun 1992 di Bruna Reggae Bar, Kuta, Bali. Waktu itu bergabung bersama band “Summer Session” selama 6 bulan. Lalu ia hijrah Ke Lovina, Singaraja, bergabung dengan Malibu Reggae Band hingga tahun 1994. Lalu pada Tahun 1994 ia kembali ke Denpasar dengan membentuk band “Rhytm Voice”. Paska Bom Bali 1 Tahun 2002, keadaan di Bali untuk mencari penghidupan di dunia musik sangat sulit. Ia memutuskan bersolo karier dengan tetap di jalur reggae dengan tetap berkarya.

Bicara soal karya, sudah ada beberapa album yang ia telurkan. Pada tahun 2003, ia mengeluarkan album solo berbahasa Bali dengan judul album “Made Rasta”. Tahun 2005 album keduanya keluar dengan judul album “Mr. Sunshine”, dengan mengusung nama Fredimarley feat. Freeflow. Dan masih di tahun 2005, lagunya bersama band Tiptop yang berjudul Lovina ikut dalam album kompilasi “Indonesian Reggae Revolution”, keluaran 267 Production.

Tak berhenti sampai disitu, pada tahun 2007 keluarlah album ke-3, dengan judul album “Seleksi Alam”. Pada tahun 2009, ia mencoba peruntungan dengan hijrah ke Jakarta dan bergabung bersama Rasta Family. Setahun disana, ia kembali ke Bali dan membuat album dengan judul “Thank You God” pada 2010. Album ke-5 keluar pada tahun 2011, dengan titel “Green, Peace and Love”, dengan menggandeng band “The Green Accoustic Reggae”.

Sebelum bermain reggae, ia mengaku memainkan musik balada, blues, rock n roll. Namun ketika mengenal reggae, ia langsung jatuh cinta sampai sekarang. Kesederhanaan, iramanya, getarannya adalah alasan ia mencintai reggae. Itu membuat ia bersemangat dalam hidup dan sangat pas dengan gayanya. Ia berharap semoga musik reggae yang berkembang di Indonesia akan membawa kedamaian dalam kehidupan rakyat indonesia.

 

Tak lupa ia juga berpesan kepada pecinta musik reggae di tanah air untuk berkarya dengan kesederhanaan dan kejujuran.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami