search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hasil Indo Survey, Masyarakat Bali Pilih Revitalisasi Benoa
Jumat, 28 November 2014, 09:02 WITA Follow
image

bbn/net/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Hasil jajak pendapat dari Indo Survey & Strategy di Provinsi Bali terkait isu Teluk Benoa menyebutkan masyarakat di Pulau Dewata itu lebih menerima kebijakan revitalisasi daripada kebijakan reklamasi.

Dari 600 responden, sebanyak 53,2 persen memilih dilakukan revitalisasi, sebanyak 5 persen memilih reklamasi, sedangkan yang menolak reklamasi 32,4 persen dan sisanya sembilan persen menyatakan tidak tahu.

"Revitalisasi sepertinya menjadi pilihan jalan tengah bagi penanganan Teluk Benoa, kalau melihat data yang kami peroleh. Karena pilihan ini lebih kuat dari pada opsi reklamasi atau menolak reklamasi," kata Direktur Eksekutif Indo Survey & Strategy Hendrasmo dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (26/11/2014).

Apabila masyarakat ditanyakan memilih revitalisasi atau menolak reklamasi/revitalisasi, mayoritas masyarakat di Bali, yakni 65 persen memilih dilakukan revitalisasi, 32 persen menolak reklamasi maupun revitalisasi sedangkan 3 persen responden menyatakan tidak tahu.

Hendrasmo menjelaskan, alasan mereka yang mendukung revitalisasi adalah meningkatkan lapangan kerja yakni sebanyak 45 persen. Sebanyak 22 persen karena alasan meningkatkan perekonomian di Bali.

Mereka yang menolak revitalisasi, sebanyak 46 persen menyatakan revitalisasi akan merusak mangrove. Sebanyak 22 persen responden menyatakan revitalisasi akan meningkatkan abrasi laut.

Walaupun mayoritas masyarakat di Bali menilai daerahnya lebih maju dari pada daerah lain, sebanyak 31,4 persen responden menyatakan kurangnya lapangan pekerjaan masih menjadi persoalan paling penting yang harus dipecahkan, menyusul biaya pendidikan dan kesehatan serta persoalan infrastruktur.

Jajak pendapat tersebut dilakukan di awal bulan 2-9 November 2014, di 9 Kabuten/Kota di Bali melalui wawancara tatap muka dengan 600 responden, dilakukan dengan metode "Multi Stage Random Sampling" dan memiliki tingkat kesalahan +/- 4 persen. 

Meski hasil survey menyatakan masyarakat Bali lebih memilih revitalisasi Benoa, hingga hari ini penolakan terhadap rencana reklamasi di Teluk Benoa Bali masih gencar dilakukan.

Selain karena alasan merusak lingkungan ekosistem di perairan Teluk Benoa, reklamasi Teluk Benoa juga dinilai tidak akan memberi dampak signifikan terhadap perbaikan nasib atau ekonomi masyarakat Bali secara luas.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami