Lembaga pembiayaan kredit motor PT Adira Finance tahun 2015 ini menargetkan kredit kendaraan bermotor sebanyak 90.000 unit atau setara dengan Rp 1,8 triliun.

"Realisasi kredit otomotif Adira Finance selama 2014 mencapai Rp 1,6 triliun, Jadi tahun ini kami tingkatkan menjadi Rp 1,8 triliun," ujar Regional Head Adira Finance Bali Nusa Tenggara, Sugeng Hariadi kepada Beritabali.com di Kuta, Jumat 13 Maret 2015.

Pria yang dikenal ramah ini mengungkapkan tahun ini pihaknya menargetkan ada sekitar 9.000 penambahan customer, dengan komposisi 55 persen roda empat dan 45 persen roda 2. "Tahun ini merupakan tahun ke-25 Adira Finance tumbuh dan berkembang ditengah-tengah masyarakat," ungkapnya.

Selama 25 tahun ini, sambung Sugeng, pertumbuhan bisnis Adira Finance tidak lepas dari kontribusi konsumen dan masyarakat Indonesia umumnya dan Bali khususnya.

"Terima kasih untuk konsumen yang telah mempercayakan kredit kendaraannya lewat kami. Program X-tra bonus merupakan salah ucapan terimakasih kami kepada para konsumen," jelasnya

Menurut Sugeng, konsumen Adira adalah sahabat karena, Adira Finance akan selalu hadir dengan menyediakan produk dan layanan yang beragam sesuai siklus kehidupan konsumen dan memberikan pengalaman yang menguntungkan bagi konsumen. "Tingginya angka pembiayaan kredit Adira, masih terjaga dengan nilai non performing loan (NPL) sebesar 1,9 persen hingga kini," pungkasnya.

Kenaikan Dolar Belum Berdampak Terhadap Bisnis Finance 

Anjloknya harga rupiah dan naiknya nilai tukar dolar ternyata belum berdampak dan mempengaruhi bisnis finance di Bali. Bahkan, para nasabah yang menunggak kredit tidak ada peningkatan.

Hal itu disampaikan Sugeng Hariadi selaku Regional Head Adira Finance Bali Nusa Tenggara kepada Beritabali.com disela-sela peluncuran Program  X-tra Bonus "Bisa pilih" kredit baru di Adira Finance periode 1 Maret hingga 15 Oktober 2015, di  Kuta, Jumat (13/3/2015).

Sugeng mengakui akibat anjloknya nilai rupiah terhadap dolar belum ada pengaruh bagi bisnis finance di Bali. Padahal menurutnya, daerah lain diluar Bali sudah mengeluh soal kredit nasabah yang bermasalah akibat nilai tukar dolar yang tergolong tinggi ini.

"Stabilnya bisnis finance di Bali ini karena fenomena geografis Bali atau akibat karakter masyarakat sehingga finance di Bali tetap membaik," ungkapnya.

Ia menuturkan, stabilnya bisnis finance di Bali juga sejalan dengan penjualan kendaraan bermotor di Bali, baik yang bekas ataupun baru yang trendnya terus meninggkat. Bahkan, market share penjualan motor bekas di Bali masih diangka 5 ribuan per bulan, atau sekitar 1.300 sampai 1.500 unit sebagai nasabah dari Adira Finance.

"Wilayah Bali-Nusra market motor bekas tetap statbil dan tidak berpengaruh suku bunga. Pada prinsipnya BI rate bisnis finance harus kompetitif dan fluktuatif mengikuti perkembangan ekonomi di wilayah Bali. Namun kita malah bersyukur harga dolar yang naik karena mayoritas di Bali bergelut di sektor pariwisata sehingga mendapat keuntungan," jelasnya.

Lebih jauh Sugeng menuturkan jika selama ini fortopolio jual beli motor bekas ataupun baru juga bisa hampir sama dengan dealer. Untuk itu, agar bisa terus bersaing, Adira finance juga menerapkan pembiayaan dana tunai maupun yang dikelola sendiri.

"Custumer dikelola dan dimanage agar menjadi custumer loyal seumur hidup sehingga tidak lari ke kompetitor lain. Ada produk dana tunai, pembelian motor baru dan bekas yang dijamin lebih murah dibandingkan ke showroom langsung," tuturnya.

Sementara itu, Sugeng menegaskan bahwa komposisi penjualan motor bekas dan baru di Bali masih diposisi sama-sama sekitar 50 persen. Banyaknya custumer kembali mengorder motor baru sehingga ulang tahun ke-25 Autorev-Adira Finance meluncurkan program  X-tra Bonus.

"Selama 25 tahun itu  pertumbuhan bisnis Adira Finance tidak lepas dari kontribusi konsumen dan masyarakat Indonesia. Program X-tra bonus merupakan salah ucapan terimakasih kami untuk konsumen yang telah mempercayakan kredit kendaraanya lewat Adira," pungkasnya.