search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tol Baru Kuta-Lovina Perlu Dikunci Perda Tata Ruang
Rabu, 6 Mei 2015, 09:55 WITA Follow
image

bbn/net/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Pemerintah lewat PT Waskita karya berencana membangun empat ruas jalan tol baru di Bali mulai Kuta hingga Lovina. Ahli infrastruktur jalan menyatakan, bentuk yang cocok untuk tol baru di Bali ini adalah jalan layang. Rencana pembangunan jalan tol baru ini juga perlu dikawal peraturan daerah atau Perda tentang tata ruang, agar tidak terjadi alih fungsi lahan produktif pertanian di wilayah yang dilalui proyek tol baru.
 
Ide jalan layang di atas sawah untuk menjaga lahan pertanian di Bali ini, disampaikan oleh ahli infrastruktur jalan yang juga mantan Kasubdit Wilayah 2 C (Bali, NTB, NTT) Dirjen Binamarga, Susalit Alius CES.
 
Lebar jalan layang di atas sawah ini mencapai 30 meter dan terdiri dari 4 lajur. Jalan layang ini dibuat lebih rendah dari tinggi pohon kelapa mengikuti kearifan lokal masyarakat Bali.
 
"Jalan layang di atas sawah ini nantinya semata-mata hanya untuk jalan, tidak untuk apapun (kepentingan lainnya). Oleh karena itu, jalan layang ini perlu dikunci oleh sebuah Perda dan aturan tata ruang supaya tidak ada pembangunan apapun di sekitarnya selama 25 hingga 30 tahun ke depan," kata Susalit.
 
Tujuan yang ingin dicapai dari  pembangunan jalan layang di atas sawah ini adalah bagaimana agar terwujud jaringan jalan baru di Bali yang tidak merusak lingkungan. Sawah tetap ada dan bisa menjadi daya tarik wisata tersendiri.
 
"Rencana jalan layang di atas sawah ini mendukung program pro green  dan wisata hijau.  Satu-satunya daerah metro di Indonesia yang ada sawahnya cuma ada di Bali. Jadi mari  kita jaga agar metro Bali selalu hijau," kata Susalit. 
 
Mantan Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, sebelumnya juga pernah menyatakan dukungannya terkait  wacana pembangunan baru di Bali ini. Waktu itu, Djoko menyatakan, bentuk jalan layang di atas sawah yang digagas Dirjen Bina Marga, merupakan solusi yang paling tepat.  
 
"Jalan layang di atas sawah, merupakan solusi untuk mengatasi problem kemacetan tanpa harus mengorbankan lahan pertanian di Bali, ujar Djoko, saat berkunjung ke Bali beberapa tahun lalu, tepatnya pada Kamis, 27 September 2012.
 
Djoko menyatakan, jalan layang di atas sawah bisa dilakukan apabila proyek jalan itu memerlukan lahan yang cukup besar, dan lahan yang akan dipakai ada di jalur pertanian yang masih produktif.
 
"Kalau kita perlu jalan raya yang memerlukan pembebasan tanah yang besar padahal tanahnya sangat diperlukan untuk pertanian, ya salah satu jalan keluarnya membuat jalan layang di atas sawah.Seperti jembatan panjang, bisa saja terjadi, tapi nanti kita hitung-hitung dulu," katanya waktu itu. 
 
Sebelumnya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mengusulkan pembangunan proyek jalan tol baru di Bali. Tol ini akan menjadi yang kedua, setelah jalan tol atas laut Bali. Proyek ini rencananya membentang dari Kuta-Gilimanuk-Lovina melewati 3 Kabupaten, yakni Badung, Tabanan,  Jembrana, dan Buleleng sepanjang 125 km.
 
"Kita usulkan bangun tol Bali Utara. Ruas Kuta-Gilimanuk sepanjang 125 km," kata Direktur Utama Waskita Karya, M. Choliq, saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (24/4/2015).
 
Untuk pembangunan ruas tol ini, Waskita menggandeng pemerintah daerah yang dilewati jalan tol ini. Waskita menggandeng 3 pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi Bali.
 
Pembangunan ruas tol di Bali Barat dan Utara tersebut memerlukan dana Rp 35 triliun hingga Rp 40 triliun. Proyek ini terbagi ke dalam 4 seksi. "Kita kejar seksi 1 yakni Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka sepanjang 25 km. Nanti ada 4 seksi," ujarnya.
Empat seksi tol yang akan dibangun ini rencananya, Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka (28 km), Soka-Pekutatan (25,1 km), Pekutatan-Gilimanuk (54,4 km), dan Pekutatan-Lovina (46,7 km).

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami