search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Cegah Gesekan, Massa 3 Ormas Besar Kumpul di Payangan
Minggu, 17 Mei 2015, 16:25 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Ratusan massa dari tiga organisasi kemasyarakatan (ormas) yakni Pemuda Bali Bersatu (PBB), Baladika Bali, dan Flobamora, hari Minggu 17 Mei 2015 berkumpul di Gedung Serbaguna Payangan, Gianyar. Selain untuk menghadiri pertemuan "Kesepakatan Pagerwesi", kegiatan ini juga diisi dengan aksi donor darah dan pemberian bingkisan kepada para tenaga pasar Payangan.
 
Gedung Serbaguna Payangan Gianyar, Minggu pagi (17/5/2015), dipenuhi ratusan massa anggota ormas PBB, Baladika Bali, dan Flobamora. Ratusan massa anggota 3 ormas besar di Bali ini hadir dalam pertemuan "Kesepakatan Pagerwesi".
 
Pertemuan dihadiri Ketua Umum Pemuda Bali Bersatu, Ketua Harian PBB, beserta jajaran pengurus pusat dan kabupaten/kota, Ketua Umum dan Sekjen Baladika Bali beserta jajaran pengurus, Ketua Umum Flobamora dan jajaran pengurus, jajaran Muspika Payangan, perangkat Desa Melinggih, dan beberapa undangan lainnya.
 
Dalam kegiatan ini, sejumlah anggota ormas mendonorkan darahnya dengan difasilitasi oleh PMI Gianyar. Selain aksi donor darah, juga diberikan sejumlah bantuan berupa bingkisan kepada perwakilan tenaga pasar Payangan.
 
Yang terpenting dalam pertemuan ini adalah, para pemimpin dari ketiga ormas mempertegas kembali komitmen yang tertuang dalam "Kesepakatan Pagerwesi", dimana ketiga ormas bersepakat untuk saling menghormati satu sama lain dan mencegah gesekan antar ormas terutama di tingkat bawah (grass root). Dengan adanya "Kesepakatan Pagerwesi" ini diharapkan akan tercipta suasana yang kondusif di Bali.
 
"Ini adalah pertemuan (Kesepakatan Pagerwesi) yang kelima kalinya. Pertemuan ini penting artinya agar anggota ormas dapat saling menghormati satu sama lain, saling menghargai, sehingga selama ini nyaris tidak pernah terjadi gesekan antar anggota dari ketiga ormas. Ini akan terus kita bina dan kita harapkan bisa langgeng kedepannya," ujar Ketua Harian PBB, Made Mulyawan Arya alias De Gajah.
 
Sekjen DPD Baladika Bali, Agus Ketut Sukarta menambahkan, "Kesepakatan Pagerwesi" yang telah dibuat hendaknya dapat menjadi pedoman dan acuan ke depan untuk menjaga Bali agar tetap kondusif dan aman. Anggota Baladika Bali, PBB, dan Flobamora diminta untuk menjadikan "Kesepakatan Pagerwesi" sebagai pedoman untuk dijalankan. 
 
"Persatuan dan kesatuan yang telah dirintis agar dijaga dan semakin diperkuat. Mengingat banyaknya anggota dari ketiga ormas, apabila ada masalah di lapangan atau di tingkat bawah, mari kita koordinasikan sehingga masalah bisa kita minimalkan dengan semangat kekeluargaan dan koordinasi yang kuat. Meski beda simbol atau beda warna tapi kita satu hati,"ujarnya.
 
Ketua Umum Flobamora, Yusdi Diaz, mengatakan, lewat pertemuan "Kesepakatan Pagerwesi" ini, gesekan antar anggota ormas diharapkan bisa diselesaikan dengan cara komunikasi. Yusdi Diaz menyatakan telah meminta para anggotanya yang sebagian besar merupakan para pemuda asal NTT di Bali, agar ikut dan patuh pada "Kesepakatan Pagerwesi" ini.
 
Pertemuan "Kesepakatan Pagerwesi" ini dilakukan secara bergilir oleh ketiga ormas. Pertemuan kali ini diselenggarakan oleh PBB. Pertemuan selanjutnya akan diselenggerakan oleh Baladika Bali.
 
Latar Belakang "Kesepakatan Pagerwesi"
 
Menurut Ketua Harian PBB, Made Arya atau De Gajah, pertemuan Pagerwesi dilatarbelakangi seringnya terjadi gesekan di tingkat bawah antara sesama anggota ormas.
 
"wacana ini sudah ada sebelumnya antara saya dan Ketua Umum Baladika Gus Bota, saat saya masih bekerja di luar negeri. Kita sepakat untuk menyelesaikan pertikaian secara damai dan mencegah terjadi keributan di antara kita,"jelas De Gajah.
 
"Jadi kemudian timbul ide kita berdua untuk melakukan silaturahmi dan menyamakan visi dan misi kedua ormas ini," imbuhnya.
 
Ormas PBB dan Baladika Bali, saat ini telah menjelma menjadi ormas besar di Bali dengan jumlah anggota yang mencapai ribuan orang. Anggota ormas ini tersebar di beberapa kabupaten dan berasal dari berbagai kalangan atau latar belakang berbeda.
 
Menurut De Gajah, peran Ormas di Bali kini sangat penting. Karena ormas bisa mengontrol anggotanya yang berjumlah ribuan, untuk bersama-sama menjaga Bali, mewujudkan Bali yang aman dan nyaman.
 
"Peran kami (ormas) penting, karena kami bisa mengontrol saudara-saudara kami untuk tidak anarkis dan mentaati peraturan sehingga mengurangi angka kriminalitas. Jika seandainya itu ada, itu hanya oknum, dan jumlahnya sangat kecil.
 
Pria yang merupakan anggota legislatif Kota Denpasar ini berharap kedepan ormas-ormas di Bali benar-benar berfungsi dan berguna untuk masyarakat Bali. Misalnya ikut membantu aparat keamanan dalam menjaga Bali.
"Anggota ormas juga bisa ikut membantu aparat desa dalam menjaga pura, sehingga meminimalkan adanya pencurian pretima. Dan saya harap pemerintah membantu ormas yang ada di Bali agar lebih tertata dan memang berguna bagi masyarakat Bali dan juga pemerintah," pungkasnya.

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami