search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gubernur Pastika Minta Jatah Rp 100 Juta Per Hari Dari PLTDG Pesanggaran
Jumat, 28 Agustus 2015, 16:25 WITA Follow
image

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Dalam acara peresmian sekaligus syukuran dioperasikannya Pembangkit Listrik Tenaga Disel dan Gas (PLTDG) 200 Megawatt milik PT Indonesia Power, Pesanggaran, Denpasar, Bali, tanpa malu-malu Gubernur Bali Made Mangku Pastika langsung meminta jatah Rp 100 juta ke pihak managemen.
 
Permintaan Pastika bukan tanpa alasan. Pasalnya, jika sebelumnya PT Indonesia Power dengan pembangkit listrik tenaga diesel yang menggunakan solar, maka dengan pengoperasian PLTDG akan lebih menghemat dan pengiritan BBM yang mencapai hingga Rp 4 milyar per hari. 
 
Dengan melihat penghematan yang begitu besar dari beroperasi PLTDG ini, membuat Pastika meminta langsung pihak managemen PT Indonesia Power untuk membagi 2,5 persennya saja dari jumlah penghematan tersebut.
 
"Karena hematnya sampai 4 milyar rupiah, itu lumayan besar untungnya. Kalau begitu, saya langsung saja minta jatah dari jumlah tersebut, tidak banyak kok hanya 100 juta rupiah saja. Kalau dihitung hanya sekitar 2,5 persennya saja dari jumlah yang disebutkan tadi mencapai 4 milyar per harinya," pinta Pastika di PT Indonesia Power Pesanggaran, Bali, Jumat (28/8/2015).
 
Pastika mengaku permintaan itu diharapkan dipertimbangkan pihak managemen, lantaran permintaannya ia akui bukan untuk masuk kantong pribadi, tetapi untuk upayanya mewujudkan Bali yang Mandara sehingga lebih cepat membantu program pemerintah dalam mengetaskan kemiskinan diBali. 
 
 
"Kalau dapat 100 juta saja seharinya dari 4 milyar itu, sudah berapa banyak masyarakat miskin di Bali ini yang terselamatkan. Saya cuma minta segitu dan mudah-mudahan dipertimbangkan, karena saya kira permintaan saya tidak berlebihan. Hanya 2,5% untuk bangun bali dan bermanfaat untuk pendidikan dan kesehatan. Ingat, saya tagih itu hanya 100 juta saja untuk Bali," tegasnya.
 
‎Secara khusus, Pastika juga mengucapkan terima kasih, karena kalau terus pembangkit listrik di Bali dengan minyak bumi sehingga emisi tidak akan ramah lingkungan. Selain ribut juga tercemar dan produk listrik tidak optimal. Sementara, kalau gas sudah bersih, tidak bising dan hasil produksinya optimal.
 
"Kini hampir semua kebutuhan masyarakat bergantung pada listrik. Bahkan ketersedian energi listrik sangat berpengaruh bagi peningkatan perekonomian Bali yang mengandalkan sektor pariwisata," ungkap Pastika. 
 
Seperti dijelaskan sebelumnya oleh Direktur keungan PT Indonesia Power, Sripeni Inten Cahyani bahwa dengan beroperasinya PLTDG 200 MW akan mampu menghemat pemakaian BBM sebesar 547 kiloliter per harinya atau kalau dirupiahkan mencapai Rp 4 Milyar. 
 
"Sebelumnya pemakaian BBM untuk energi listrik ini mencapai 2.190 kiloleter per hari. Saat ini, sejak beroperasi awal pada April 2015 di blok mesin 1 mampu menggunakan BBM 1.642 kiloliter per hari. Jadi ada sekitar 547 kiloliter perhari penghematan BBM kita, kalau diuangkan sekitar 4 Milyar rupiah," jelas Inten.[bbn/dws]

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami