search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tak Punya Rumah, Keluarga Ketut Prima Tidur di Bekas Kandang Sapi
Jumat, 5 Februari 2016, 02:05 WITA Follow
image

beritabali.com/sdc

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Penderitaan yang dialami oleh keluarga Ketut Prima Wiriyawan,47 dengan Ni Komang Purnamayanti,46 yang tinggal nomaden dengan menumpang di Lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana terus berlanjut.  Selain tinggal berpindah-pindah dan terakhir 20 Januari lalu rumahnya terbakar, kini keluarga ini harus rela tidur di bekas kandang sapi.
 
Ketut Prima Wiriyawan saat ditemui kamis (4/1/2016) mengatakan, setelah rumahnya terbakar dan seluruh isi rumahnya ludes, kini dirinya bersama istri dan satu anak laki-lakinya hanya bisa meratapi nasibnya. “Kami hanya bisa pasrah saja pak,” katanya.
 
Dengan kondisi seperti ini, sebenarnya dirinya sebagai warga asli Jembrana hanya meminta agar ada perhatian dari pemerintah daerah, provinsi maupun pusat. Harapannya bukan untuk mendapat bedah rumah, raskin serta uang.
 
Melainkan menginginkan adanya uluran dari darmawan maupun pemerintah agar mamu memberikan gedeg untuk dinding rumah yang kini ditempatinya dan menyender pondasi rumahnya agar musim hujan seperti sekarang tidk becek. 
 
“Pak kami tau diri. Kalau untuk makan kami masih kuat untuk bekerja, tapi kami harapkan ada sumbangsih dari pemerintah agar rumah bekas kandang sapi ini disender agar tidak becek seperti ini,” jelasnya
 
Dari pantauan suaradewata.com, keadaan rumah yang ditempati oleh keluarga ini sangat memprihantinkan. Lantaran tidur di bekas kandang sapi yang beratapkan asbes dengan berdingdingkan terpal serta berlantaikan tanah. Bahkan, lantainya terlihat becek lantaran beberapa hari belakangan ini Jembrana di guyur hujan.
 
Sementara, Lurah Tegalcangkring,  Ida Bagus Eka Iriana saat dikomfirmasi kamis (4/2) mengatakan, memang keluarga tersebut adalah warganya.
 
 
Bahkan selama ini pihaknya sudah berusaha memperjuangkan agar mendapat bantuan bedah rumah. Selain hal tersebut, pihaknya juga sudah mendaftarkan warganya itu agar masuk ke dalam buku merah. ”Kami sudah berupaya agar keluarga ini segera mendapat bantuan dan bisa menempati rumah yang lebih layak,” katanya.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami