Kapolda Bali : Amokrane Ditembak Mati Karena Tak Bisa Dikendalikan
Selasa, 3 Mei 2016,
01:05 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Tewasnya Bule Perancis, Amokrane Sabet dan seorang anggota Buser Polsek Kuta Utara Brigadir Pol. AA. Putu Sudiarta menggegerkan warga setempat. Sementara, Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto menyempatkan datang untuk mengecek lokasi di Jalan Pantai Berawa, Banjar Tegal Gundul Desa Tibubeneng Kuta Utara, Badung.
Kapolda mengatakan bahwa tindakan anggotanya sudah benar karena bule pembuat onar itu tidak bisa dikendalikan lagi.
Usai mengecek TKP, kepada wartawan, Kapolda Sugeng mengatakan, bahwa perilaku Amokrane Sabet sudah sangat meresahkan. Dia sudah lama tinggal di Banjar Tegal Gundul Desa Tibubeneng Kuta Utara. Namun selama tinggal disana, ijin tinggalnya sudah habis September 2015 lalu.
“Ijin tinggalnya sudah habis. Disamping itu selama bule Perancis ini tinggal sering meresahkan masyarakat dan makan di restoran tidak pernah bayar,” jelas Kapolda.
Tidak hanya meresahkan, Amokrane, jelas Kapolda Sugeng kerap melontarkan kata kata ancaman Fu#k, I Kill You dan sebagainya.
“Pihak imigrasi berkenan menemuinya secara baik baik,” jelas Kapolda Sugeng.
Namun saat petugas Imigrasi datang bersama pasukan Dalmas Polda Bali, Polsek Kuta Utara, Brimob, Amokrane berulah. Dia datang membawa pisau. Petugas kepolisian sudah berupaya memberikan peringatan ke udara, namun Amokrane tetap menyerang polisi.
“Dia keluar bawa pisau. Ketika diperingatkan dia menyerang polisi. Sempat diberi peringatan,” tegas Kapolda.
Namun Amokrane terus mengamuk dan bahkan sempat bergumul dengan polisi (AA Putu Sudiarta).
Akibatnya anggota Buser Polsek Kuta Utara ini tewas dengan 8 tusukan.
“Dia tangkap Polisi dan bergumul dengan anggota. Anggota ditusuk dengan 8 tusukan dan jatuh,” ujar Kapolda.
Tindakan polisi yang “membombardir” Amokrane dengan timah panas, sudah dibenarkan. Pasalnya, versi Kapolda Sugeng, Amokrane sudah tidak bisa dikendalikan lagi.
“Dia sudah tidak bisa dikendalikan lagi, terpaksa ditembak dan mati,” tegasnya.
Ditanya berapa kali tembakan, Kapolda Sugeng enggan membeberkannya. “Saya belum tahu, tunggu hasil otopsi, jelasnya lagi.
Sementara itu, baik Amokrane dan anggotanya yang tewas masih berada di RS Bali Med.
“Kami masih berkabung karena anggota meninggal saat bertugas. Sudah dulu ya,” ujar Kapolda Sugeng mengakhiri.[bbn/spy]
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/bgl