Puri Bukan Pusat Feodalisme atau Arogansi
Rabu, 11 Mei 2016,
11:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Beritabali.com, Denpasar. Usai menjabat sebagai Bupati Badung periode 2005-2015, Anak Agung Gde Agung kini lebih banyak meluangkan waktunya untuk kegiatan sosial dan masyarakat.
" Ya, beginilah kegiatan saya saat ini, lebih banyak untuk ngayah di pura atau melayani masyarakat,"ujar Tokoh Puri Mengwi ini, saat ditemui di Denpasar, belum lama berselang.
Sebagai tokoh Puri, Gde Agung mengatakan, keberadaan puri harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
"Saya ingin puri bisa bermanfaat bagi masyarakat, puri menjalankan dresta, sesana, etika, dan moral yang baik. Menjalankan swadarmaning ngayah di pura dan masyarakat. Jika itu tidak kita laksanakan, maka keberadaan puri di Bali bisa hilang,"ujarnya.
Gde Agung menegaskan, puri adalah pusat dari budaya masyarakat, dan bukan pusat arogansi dan feodalisme.
"Feodalisme atau arogansi itu adalah sikap moral, jangan diidentikkan dengan puri. Orang yang tidak berasal dari puri pun bisa bersikap feodal dan arogan, karena itu adalah sikap mental,"tegasnya.
Terkait adanya aspirasi yang menginginkan Gde Agung maju dalam pemilihan gubernur mendatang, Gde Agung menyatakan menghormati aspirasi yang muncul.
"Saya hormati aspirasi yang muncul, tapi biarkan saja mengalir,"ujarnya.[bbn/psk]
Berita Badung Terbaru
Reporter: bbn/psk