search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Wow, Jadi Sopir Taksi, Penghasilan Pasutri Ini Capai Rp 30 Juta/Bulan
Jumat, 13 Mei 2016, 06:05 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Sepasang suami istri asal Cirebon, Jawa barat, menjadi sopir taksi di sebuah parusahaan taksi di Denpasar Bali. Banyak suka duka yang dialami suami istri ini selama menjadi sopir taksi. Seperti apa?.
 
Rabu (11/5/2016) siang, Vera Heryanti bersama suaminya Vidi Wibistino, tampak berada di pool  taksi Blue Bird Sesetan. Keduanya sejak 3 bulan terakhir memang tercatat sebagai pengemudi  taksi Blue Bird Bali.
 
Vidi Wibistino mengungkapkan, profesi sebagai sopir taksi Blue Bird tidak pernah terlintas  dalam benaknya. Sebelumnya, Sarjana Ekonomi lulusan Universitas Pasundan Bandung ini adalah seorang wirausaha yang bergerak di bisnis kayu asal Kalimantan.
 
"Karena ada masalah dalam bisnis kayu yang saya jalani di Cirebon, saya kemudian ke Bali sekitar setahun yang lalu,"ujarnya.
 
Awalnya, di Bali, Vidi masih melanjutkan usahanya, masih di bidang bisnis kayu. Vidi masih  mencoba dunia wirausaha meski sebelumnya sudah pernah gagal sewaktu di Cirebon.
 
Istrinya, Vera Heryanti, kemudian bekerja sebagai sopir taksi Blue Bird, agar asap dapur tetap  ngebul. Vidi pun mengijinkan istrinya bekerja sebagai sopir taksi Blue Bird untuk menopang  kehidupan ekonomi mereka.
 
Ternyata pilihan istrinya tidak keliru. Penghasilan istrinya sebagai sopir taksi Blue Bird  ternyata cukup besar, yakni mencapai Rp 10 juta per bulan. Tergiur dengan penghasilan istri  yang lumayan besar, Vidi kemudian ikut melamar sebagai sopir taksi Blue Bird dan diterima.
 
"Akhirnya saya mulai bekerja sebagai sopir taksi Blue Bird dan mulai meninggalkan profesi saya  sebagai wiraswasta," ujar pria kelahiran Cirebon, 4 Januari 1983.
 
Awal bekerja, Vidi langsung mendapat order tamu penumpang. Dengan sistem kerja yang fleksibel,  dari rumah, ia bisa menerima order tamu dari kantor. 
 
"Lokasi tempat tinggal saya strategis banget, bisa standby di rumah sambil terima fleety (order  penumpang) dari kantor,"ujarnya.
 
Karena sama-sama bekerja sebagai sopir taksi dalam satu perusahaan, Vidi dan istrinya harus  pintar membagi waktu agar bisa tetap memberi perhatian pada dua anak mereka. 
 
"Kita harus pintar bagi waktu, jika istri di rumah, saya yang keluar rumah cari penumpang.  Seringkali kita saling bagi order penumoang dengan istri saya. Jika saya lagi off, order  penumpang saya arahkan ke istri, demikian juga sebaliknya, saling kasi bagi order penumpang  lah, kerja tim dengan istri," ujarnya. 
 
Namun jika keduanya meninggalkan rumah untuk bekerja, mereka menitipkan kedua anaknya kepada  ibu kandung istri Vidi (ibu mertuanya) untuk menjaga 2 anaknya. 
 
Kini Vidi mengaku sudah mantap dengan pilihannya menjadi sopir taksi Blue Bird. Penghasilannya  sehari sebagai sopir Blue Bird di atas Rp 1 juta. Setelah dipotong komisi, sekitar Rp 500 ribu  uang dibawa pulang ke rumah. Dalam sebulan, ia bisa meraup penghasilan antara Rp 19 hingga Rp  20 juta, termasuk tips dari penumpang dan komisi lainnya dari kantor.
 
"Saya suka tipsnya, lumayan lah buat tambahan selain setoran. Saya merasa nyaman bekerja di  Blue Bird, lingkungannya sangat mendukung, tidak ada batasan senior dan junior, malah pengemudi  senior banyak membimbing saya,"ujarnya.  
 
Meski senang dengan penghasilan besar, namun tak jarang juga Vidi menemukan hal yang kurang  menyenangkan saat bekerja. 
 
"Dukanya saat jemput tamu lewat order lalu dicancel (batal), lalu sering fiktif alamatnya,  muter-muter ternyata fiktif, harus banyak sabar. Saya akan menekuni profesi ini karena sudah cocok dari sisi lingkungan kerja yang nyaman dan penghasilan yang  sangat lumayan. Ternyata rejeki saya ada di sini," ujarnya.
 
General Manager Area Blue Bird Group wilayah Bali dan NTB,  dr. Putu Panca Wiadnyana mengatakan pasangan Vidi dan Vera adalah satu-satunya pengemudi taksi pasangan suami istri di Blue Bird  Group Bali.  
 
"Meski jam kerja mereka fleksibel, tapi kita ada aturan kerja maksimal hanya 6 hari dalam  seminggu, tidak boleh lebih.  Kita juga buat aturan agar suami istri bisa libur bareng, agar  bisa kumpul bersama keluarga mereka,"ujarnya. [bbn/psk/selesai]
         

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami