search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Semangat Puputan Membakar Gianyar
Rabu, 16 November 2016, 10:43 WITA Follow
image

I Gusti Ngurah Rai merupakan pahlawan nasional dari Bali dan terkenal dengan gagasan perang Puputan Margarana. [source: istimewa]

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Beritabali.com - Gianyar. Perjalanan napak tilas perjuangan I Gusti Ngurah Rai telah tiba di Kabupaten Gianyar. Sementara, upacara serah terima panji-panji dan surat sakti dari Kabupaten Bangli kepada Kabupaten Gianyar, diterima Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Gianyar Ketut Artawa selaku inspektur Apel di Lapangan Astina Gianyar, Selasa (16/11). 
 
Panji-panji dan surat sakti tersebut selanjutnya akan diarak mengelilingi Kabupaten Gianyar dengan rute yang dimulai dari Balai Budaya menuju ke TMP Kerta Kirttya Mandala, kemudian menuju arah Bona yang selanjutnnya berturut-turut melewati Belega - Blahbatuh - Tegenungan, Kemenuh - Pura Dalem Sukawati - Guwang - Celuk - Batubulan - Kutri, Singapadu - Silakarang - Kengetan- Belang - Tunon, Singakerta - Buduk, Sayan - Kedewatan - Payangan - Kelusa - Keliki, Tegallalang - Gentong - Petulu - Andong - Pura Dalem Puri Peliatan - Pejeng, dan terakhir disemayamkan di Puri Agung Pejeng, Tampaksiring.
 
Ketua panitia kegiatan, I Made Watha, mengatakan bahwa kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Peringatan Hari Pahlawan ke-68 yang jatuh pada 10 November 2016 lalu dan sekaligus juga sebagai peringatan Puputan Margarana ke-70 tanggal 20 November 2016.
 
”Melibatkan 450 orang, terdiri dari keluarga pahlawan, anggota organisasi kepemudaan, serta siswa SMA/SMK di Kabupaten Gianyar,” jelas Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gianyar itu.
 
Seusai upacara serah terima panji-panji dan surat sakti, dilaksanakan sarasehan di Balai Budaya dengan maksud mengenalkan nilai-nilai kepahlawanan para pahlawan bangsa kepada generasi penerus bangsa, sekaligus juga untuk mengenang jasa-jasa pahlawan yang telah berjuang puputan membela tanah kelahiran bangsa Indonesia.
 
Sarasehan tersebut menghadirkan dua narasumber yakni dari Kodim 1616 Gianyar, Samsuri dengan materi "Kepahlawanan Terkait NKRI" dan dari Pemuda Panca Marga (PPM) Provinsi Bali, Prof. Dr. Wayan Windia dengan tema "Pelestarian Nilai- Nilai Kepahlawanan".
 
Kepala BKD Kabupaten Gianyar, Ketut Artawa, mengatakan napak tilas I Gusti Ngurah Rai sangat penting diamalkan untuk generasi muda, yang kini mengemban tugas melanjutkan perjuangan menjaga nilai-nilai NKRI.
 
"Meskipun negara kita telah merdeka, namun, tantangan yang dihadapi ke depan kian kompleks," ucapnya.
 
Artawa mencontohkan, upaya memecah belah kebhinekaan sudah mulai tampak dengan masifnya gerakan-gerakan dari kelompok radikalisme, yang hendak menggantikan pancasila sebagai simbol NKRI dengan mengatasnamakan ajaran sesat kelompoknya. 
 
“Ini sangat penting menjadi fokus anak muda, untuk memilah-milah informasi tentang niat jahat tersebut. Sehingga, persatuan antar suku dan ras di Indonesia tetap kuat, tanpa ada diskriminasi atau intimidasi terhadap kaum minoritas," tekan Artawa.
 
Kabupaten Gianyar, lanjut dia, sejauh ini tergolong mampu menjaga suasana kondusif tersebut. Ia berharap, kegiatan-kegiatan anak muda melalui karang taruna dan sebagainya kian ditingkatkan, guna menutup celah bagi paham-paham sesat untuk masuk ke Kabupaten Gianyar.
 
"Dengan aktivitas positif, maka remaja akan memiliki mental dan daya tahan yang kuat menjaga NKRI," pungkas mantan Kepala Kesbangpolinmas tersebut.[ari/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami