search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Perbaiki Pompa Air, Buruh Tewas Kesetrum Listrik
Kamis, 9 Februari 2017, 23:05 WITA Follow
image

bbn/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Naas dialami Muhamad Soleh (32) tewas kesetrum kabel listrik saat memperbaiki pompa pendorong air di lantai 3 rumah Robi di Perumahan Taman Wira No. D2, Jalan Gatot Subroto Denpasar, Kamis (9/2).
 
Menurut Kapolsek Denpasar Timur, Kompol Putu Indrajaya, Muhamad Soleh, pria asal Mojokerto, Jawa Timur ini tewas kesetrum aliran listrik dari kabel PLN yang melintang di atas tempatnya bekerja. Saat kejadian, bagian tubuh korban menyentuh kabel listrik yang mengelupas. 
 
“Kami menduga korban kesetrum kabel listrik yang mengelupas pada salah satu anggota tubuhnya,” ucapnya di TKP, Denpasar, Kamis (9/2).
 
Kejadian ini berawal setelah pemilik rumah, Robi, menelpon kontak jasa service pompa air yang didapatkannya di sebuah media cetak. Dari keterangan saksi Robi, korban dan rekannya Taufik datang ke rumah sekitar pukul 14.30 Wita dan mulai memasang pompa air.
 
Di rumah saksi, Soleh bekerja memasang pompa pendorong air yang ada di lantai 3 rumah. Sedangkan Taufik berada di bawah untuk mengerjakan pekerjaan yang lain. Sekitar pukul 15.15 Wita, terdengar suara keras dari lantai atas. Saksi Taufik mencoba mencari asal suara itu dengan naik ke lantai 3.
 
Rupanya, suara itu berasal dari ambruknya korban setelah tersetrum kabel listrik yang melintang di atas tempatnya bekerja. Atas kejadian itu, saksi Taufik melaporkan ke warga dan sejurus kemudian melaporkannya ke Polisi dan petugas Pusdalops BPBD Kota Denpasar. Petugas kemudian melakukan evakuasi terhadap korban di lantai 3 rumah saksi Robi.
 
Dalam pengamatan, petugas dibantu satpam perumahan bahu-membahu mengevakuasi korban. Korban lalu diturunkan dengan menggunakan tali tambang, proses evakuasi cukup memakan waktu yang lama lantaran bobot tubuh korban yang cukup berat serta ketinggian TKP mencapai 10 meter. Setelah dievakuasi, jenazah korban dilarikan ke Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah untuk diperiksa oleh dokter forensik. 
 
 
 
“Korban sudah dibawa ke kamar jenazah RSUP Sanglah,” 

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami