search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Geredeg Bangkit, Ingin Perjuangkan Pembangunan Dermaga Pesiar Tanah Ampo Karangasem
Sabtu, 8 April 2017, 14:00 WITA Follow
image

Mantan Bupati Karangasem, I Wayan Geredeg. [bbcom]

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Nama I Wayan Geredeg kini muncul kembali. Bahkan, mantan Bupati Karangasem ini tak main-main ingin memajukan pembangunan Karangasem, terutama perekonomiannya. 
Langkah-langkah awal yang ingin diambil diantaranya memperjuangkan proses pembangunan Dermaga Pesiar Tanah Ampo hasil gagasannya selama dua periode menjadi orang nomor satu di kabupaten ujung Timur Bali itu.
 
“Dermaga itu  sebenarnya proses  penyelesaiannya tinggal 30 persen saja. Tapi pengerjaannya terhenti karena terganjal regulasi KPS (red: Undang-Undang kerja sama Suwasta dengan pemerintah,”u ngkap Wakil Ketua Bendahara DPP Golkar itu di temui di rumahnya di Jalan Nenas, Kelurahan Subagan, Karagasem, Sabtu (8/4).
 
Pernyataan Ketua Pemenangan Golkar Korwil Bali itu, sekaligus menjawab tudingan atas mangkraknya pembangunan Dermaga Tanah Ampo, karena kesalahannya dalam melakukan kajian. Menurutnya, tidak bisa dilanjutkannya pembangunan Dermaga yang  menyedot anggaran ratusan miliar itu karena kesalahan pemerintah pusat melalui Bappenas dalam membuat aturan.
Saat itu, kata Geredeg pemerintah pusat sedang mengalami keterbatasan anggaran dan melalui Bappenas pemerintah  berupaya mencari bantuan anggaran melalui bank dunia.
 
“Keinginan pemerintah mendapat bantuan bank dunia memunculkan undang-undang KPS. Dampak dari regulasi ini yakni pada pembangunan dermaga Tabag Ampo. Sekali lagi, Dermaga Cruise Tanah Ampo mangkrak  bukan karena kesalahan saya, tapi akibat regulasi KPS yang dibuat Bappenas,” tegasnya.
Saat ini, lanjut Geredeg pembangunan dermaga baru mencapai 70 persen. Agar dermaga tersebut bisa dioperasikan, dalam waktu dekat akan dibangun Jeti Ramdoor, pemegang tali kapal, dan pemanjangan badan dermaga.
 
“Sekarang sudah masuk proses tander, nominalnya mencapai Rp 52 miliar,” pungkasnya.

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami