search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Minum di Kran Air PDAM, Pelajar SMPN 2 Malah Tewas Kesetrum
Kamis, 13 April 2017, 20:20 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Taman Kota Denpasar yang terletak di Lapangan Puputan depan Kodim digemparkan dengan tewasnya seorang remaja bernama Rendi Rizaldi (13), pelajar SMPN 2 Kelas 1, Denpasar. Korban tewas kesetrum setelah minum air bersih di kran PDAM di lapangan tersebut.
 
Peristiwa itu terjadi Kamis (13/4) sekitar pukul 16.45 wita, ketika Rendi yang beralamat di Jalan Letda Jaya nomor 4D Denpasar, bersama temannya, Bagus Suryadi (14), pelajar, berolahraga di lapangan Puputan Badung Denpasar.
 
Merasa haus, korban meminum air bersih dari kran PDAM (air siap minum) yang berada di lapangan Puputan depan Kodim. Tak disangka, saat memegang kran air, pelajar SMPN 2 kelas 1 Denpasar itu langsung kesetrum dan terjatuh.
 
Melihat itu, warga yang sedang berolahraga berteriak histeris. Warga kemudian membantu mengevakuasi korban yang tersangkut di kran. 
 
"Baju korban  tersangkut di besi dan kemudian dipotong oleh warga," jelas Kapolsek Denpasar Barat Kompol Wisnu Wardana didampingi Kanitreskrim Iptu Aan Saputra, Kamis (13/4).
 
Kejadian itu sontak membuat warga prihatin dan kecewa atas kelalaian instansi terkait yang terkesan tidak mau  memperbaiki kran air yang dialiri listrik tersebut. Apalagi sebelumnya ada warga kesetrum ditempat yang sama. Namun beruntung nyawanya dapat diselamatkan.
 
Perihal itu dialami warga bernama I Bagus Ngurah Agung Lanang Sudikaa tinggal di Jalan Buana Raya Gg Buana Asri Padangsambian Denpasar. Warga tersebut mengatakan dia sempat kesetrum saat meminum air dilokasi. Kejadian itu terjadi Senin (10/4)  sekitar pukum 17.00 wita.
 
"Usai olahraga korban mau minum air. Tapi baru pegang tombol keran sudah nyetrum dan terlepas," ungkap Kapolsek.
 
Aparat kepolisian Polsek Denbar tengah menyelidiki untuk mencari siapa yang bertanggung jawab atas kejadian itu. Saat ini kepolisian telah meminta bantuan petugas PLN untuk memutus kabel listrik di dalam kran, agar kejadian tidak terulang kembali. 
 
"Kami akan memanggil siapa yang bertanggungjawab dalam kejadian ini, tegasnya.[bbn/spy/psk] 

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami