search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Remaja Tewas Kesetrum di Lapangan Puputan, Polisi Masih Periksa PDAM Denpasar
Rabu, 19 April 2017, 07:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Setelah dilimpahkan dari Polsek Denpasar Barat ke Polresta Denpasar, penyidik terus bekerja mencari dugaan unsur kelalaian dalam kasus tewasnya Rendi Rizaldy (13) yang tewas kesetrum di Lapangan Puputan Badung, Kamis (13/4) sekitar pukul 16.30 WITA lalu. 
 
Walau sudah memeriksa pihak PDAM Kota Denpasar, dalam hal ini Direktur Teknis I Putu Yasa, namun polisi belum menetapkan tersangkanya. 
 
[pilihan-redaksi]
Pemeriksaan terhadap Direktur Teknis PDAM Kota Denpasar, I Putu Yasa, dibenarkan Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Reinhard Habonaran Nainggolan, Selasa (18/4) kemarin. 
 
Menurutnya, pemeriksaan dilakukan karena diduga adanya unsur kelalaian dalam kematian remaja yang tinggal di Jalan Letda Jaya, Denpasar tersebut. 
 
“Saksi yang kami periksa ada 6 orang. Direktur Teknis PDAM Kota Denpasar sudah kami periksa kemarin, Senin (17/4),” jelasnya. 
 
Perwira yang sebentar lagi bertugas di Direktorat Krimsus Polda Bali ini menjelaskan, I Putu Yasa diperiksa untuk mencari keterangannya seperti apa penggadaan fasilitas umum di Denpasar dan bagaimana pengajuan alat tersebut. 
 
“Pertanyaan seputar pengadaan alat alat untuk fasilitas umum saja,” bebernya. 
 
Ditanya mengenai pengetahuan pihak PDAM Kota Denpasar soal adanya kerusakan kran air bersih di lapangan Puputan Badung, Denpasar, mantan Kapolsek Kuta Utara ini kembali menjelaskan, pihak PDAM belum mengetahuinya. 
 
“Kejadiannya jam 17.00 WITA, jadi sepanjang satu hari alat itu ada disana. Kami masih mendalaminya. Labfor (Laboratorium forensik) sudah mengecek ke TKP,” ungkap perwira asal Sumatera Utara ini. 
 
Kompol Reinhard juga belum berani berandai-andai mengenai tersangka. 
 
“Belum bisa kami simpulkan. Unsur kelalaian agak berat menentukan pelakunya,” tegasnya. 
 
Diterangkannya, pihak keluarga korban sudah mengikhlaskan dan  menganggap peristiwa tersebut sebagai musibah. Kendati demikian, penyidik Polresta Denpasar tetap mengusut dan memproses kasus tersebut hingga tuntas. 
 
Apabila ditemukan fakta baru mengarah unsur kelalaian, penyidik akan kembali memeriksa pihak PDAM Kota Denpasar. 
 
[pilihan-redaksi2]
“Keluarga korban sudah menerima namun kami tetap memproses kasus ini karena kasus ini bukan delik aduan,” bebernya tegas. 
 
Sementara, pada berita sebelumnya, pelajar kelas 1 SMPN 2 Denpasar, Rendi Rizaldi (13) meregang nyawa lantaran kesetrum di tempat Air Siap Minum (AMO) di Lapangan Puputan Badung, Denpasar, pada Kamis (13/4) sekitar pukul 16.50 WITA. 
 
AMO yang berada di Lapangan Puputan Badung tersebut merupakan milik Pemkot Denpasar yang dipasang melalui PDAM Kota Denpasar. Beberapa hari sebelumnya AMO maut itu juga nyaris merenggut nyawa warga atau pengunjung lapangan. Polisi kini masih mencari unsur kelalaian dalam kasus tersebut. [spy/wrt]

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami