Pelajar Tewas di Puputan Badung, Kapolresta: Ada Kelalaian, Lanjut
Rabu, 19 April 2017,
21:45 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Jajaran Sat Reskrim Polresta Denpasar masih menunggu hasil dari Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Denpasar terkait kematian Rendi Rizaldy (13) yang tewas kesetrum di tempat Air Minum Otomatis (AMO) milik PDAM Kota Denpasar yang terletak di Lapangan Puputan Badung Denpasar, pada Kamis (13/4) lalu. Apabila ditemukan adanya unsur kelalaian dalam kematian Rendi, polisi akan melanjutkan penyelidikan.
Disela-sela serah terima jabatan 14 perwira Polresta Denpasar, Kapolresta Denpasar Kombes Pol Hadi Purnomo mengatakan pihaknya terus mengusut kematian Rendi Rizaldy dengan memanggil pihak pihak terkait, seperti PDAM Kota Denpasar, dan petugas PLN. Saksi saksi lainnya juga sudah diperiksa, termasuk pemeriksaan saksi yang melepas baju korban saat tersangkut di kran AMO.
“Pihak PDAM Denpasar, PLN sudah kami periksa. Keluarga korban dan saksi yang pertama kali melepas baju korban dari besi mesin (AMO) itu juga sudah diperiksa. Nantinya keterangan mereka akan berkembang lagi,” beber mantan Kapolres Gianyar ini.
Ditegaskannya, dalam kasus ini pihak keluarga korban tidak menuntut dan menganggap kematian pelajar kelas 1 SMPN 2 Denpasar itu adalah musibah. Meski demikian, ada atau tidaknya tuntutan dari pihak keluarga, tak mempengaruhi proses hukum. Alasannya, kasus AMO maut ini bukan delik aduan.
“Meskipun begitu (tak ada tuntutan keluarga) ya tetap jalan. Kalau ada temuan (unsur kelalaian) gimana, masa didiamkan ?,” tegasnya.
Ditegaskannya, pihak Polresta Denpasar akan terus menyelidiki kasus tersebut, untuk mencari adanya dugaan unsur kelalaian dalam kematian Redi. Selain itu, pihaknya masih menunggu hasil dari Labfor.
"Tinggal menunggu hasil labfor saja. Kalau ada unsur kelalaian, ya lanjut,” tegas Kombes Hadi.
Diberitakan, Rendi Rizaldy tewas setelah menyentuh keran AMO milik PDAM Kota Denpasar yang terletak di Lapangan Puputan Badung, Kamis (13/4) sekitar pukul 16.50 Wita. Dari kejadian tersebut polisi sudah memeriksa 6 saksi, salah satunya Direktur Teknis PDAM Kota Denpasar, I Putu Yasa. Ia diperiksa terkait masalah penggadaan alat-alat yang diperuntukkan kepada layanan public seperti di lapangan Puputan Badung.
Hasil pengecekan aparat kepolisian Polsek Denbar, alat AMO tersebut ternyata sudah mengalami kerusakan sejak beberapa hari sebelumnya. Namun dari pihak pengelola belum ada perbaikan hingga kasus ini terjadi.
Mesin AMO itu disiapkan dan dipasang PDAM Kota Denpasar di TKP sejak 2010 silam.Kerusakan AMO ini nyaris merenggut nyawa warga Denpasar, Agung Lanang Sudiksa (14). Usai berolahraga, pelajar yang tinggal di Jalan Buana Raya ini, pada Senin (10/4) sekitar pukul 17.00, sempat mengambil air minum di TKP. Begitu nyentuh tombol keran, alat tersebut langsung nyetrum. Beruntung nyawa Sudiksa selamat.[bbn/spy/psk]
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: -