search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kelompok Simantri 096, Miliki Koperasi Beraset Rp2,7 Miliar dan Biasa Bertandang Ke Luar Negeri
Rabu, 10 Mei 2017, 16:05 WITA Follow
image

Anggota kelompok Simantri 096 biasa merawat dan melihat kondisi sapinya. [bbcom]

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Beritabali.com, Gianyar. Sudah dua kali Kelompok Simantri 096 bertandang ke luar negeri yakni Jepang dan Thailand. Bukan melancong, melainkan menuntut ilmu pengelolaan pertanian. 
 
I Made Astawa Ketua Kelompok Simantri 096 di Desa Saba, Gianyar menyebutkan pihaknya memang selalu mengevaluasi dan meningkatan kinerja hingga berhasil meraih juara 1 Simantri terbaik Tingkatkan Provinsi tahun 2012.  Alhasil, berkat prestasinya ini, Kelompok Simantari yang telah berdiri sejak 2011 berkesempatan mengikuti studi banding ke Thailand. 
 
[pilihan-redaksi]
"Dari kunjungan ke Thailand kami melihat disana petani sudah menggunakan teknologi canggih sementara kita masih serba manual," tuturnya.  
 
Ia pun mengamini bahwa kerja sama dengan negara lain seperti Jepang juga turut meningkatkan kinerja kelompoknya. Lewat kerja sama dengan Jepang yang masih berjalan hingga kini. Dengan pegelolaan pupuk. 
 
"Kita diajarkan cara pengelolaan pupuk dengan menimbun kotaran. Pertama buat bentukan gunung kemudian tiap hari suhunya diukur serta rutin melaporkan ke Jepang," 
 
Sampai saat ini hasil pupuk yang dikelola terhitung bagus hingga pada tahun 2015 dipercaya untuk mengelola pupuk subsidi Pemprov Bali senilai Rp10 milyar dengan kapasitas 12.500 ton. 
 
Sementara, rata-rata per bulan, kelompoknya mengelola 5 ton pupuk dengan kapasitas sapi sebanyak kurang lebih 5 ekor. Guna memenuhi kapasitas subsidi yang diminta, pihaknya juga bekerja sama dengan kelompok simantri lainnya.
 
"Kami tidak bisa memprediksi keuntungan karena kami disini tujuannya memberdayakan kelompok. Jadi nilai jual pupuk kami potong biaya operasional terlebih dahulu sementara sisanya kami bagikan ke anggota yang mengelola," ujarnya. 
 
[pilihan-redaksi2]
Disebutkan, Pemprov Bali melakukan subsidi sebesar Rp800 untuk per kg pupuk dari total harga Rp950 per kg. Sehingga, petani yang menerima pupuk hanya membayar Rp150 per kg saja. 
 
"Sapi yang sudah tidak bisa membuahkan hasil harus dijual kemjudian diganti lagi. Kalau kita pelihara terus sehingga kita kewalahan tempat," ujarnya. 
 
Kesuksesan, kelompok Simantri yang terdiri dari 25 orang ini juga berlanjut pada Koperasi yang berkembang pesat, disebut dengan KSU Sapitik Dharma Bhakti . Bahkan Gubernur Bali Made Mangku Pastika turut menjadi anggota koperasi. Tercatat, jumlah anggota koperasi saat ini sebanyak 279 orang dengan aset 2,7 miliar. [wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami