search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Badung Selatan Sering Macet, Asperda Minta Pemerintah Bangun Public Transport
Selasa, 12 September 2017, 18:00 WITA Follow
image

Sekjen Asosiasi Pengusaha Rent Car Daerah (Asperda) Bali, I Made Mandra Astawa. [bbcom]

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Saat ini pemandangan kemacetan di beberapa ruas jalan Badung Selatan menimbulkan komplain negatif dari para wisatawan misalnya datang dari wisatawan penyewa kendaraan (Rent Car). 
 
Maka dari itu, menurut Sekjen Asosiasi Pengusaha Rent Car Daerah (Asperda) Bali,  I Made Mandra Astawa, Selasa,(12/9) di Denpasar menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Badung perlu memikirkan pembangunan public transport tertutama di daerah Badung Selatan. Pembangunan public transport setidaknya mampu menjadi solusi dalam upaya memecah masalah kemacetan yang terjadi di daerah Badung Selatan.
 
[pilihan-redaksi]
"Setiap tercebak kemacetan, setelah wisatawan mengembalikan rent car kendaran sering para wisatawan mengeluh atas kondisi terjadinya kemacetan terutama yang terjadi di seputaran Badung Selatan," jelasanya.
 
Dilanjutkan, dengan kondisi kemacetan yang semakin menjadi-jadi maka Pemerintah Badung perlu memikirkan secara seksama, jika dilihat hanya Bali saja yang tidak memiliki public transport di dunia. 
 
Maka dari itu dirinya berharap, agar Pemerintah Kabupaten Badung mampu membangun atau mewujudkan public transport dalam upaya pemecahan masalah kemacetan dengan segera.
 
"Jika bisa, kami sangat berharap kepada Pemerintah Kabupaten Badung dapat membangun public transport agar mampu memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat maupun wisatawan dalam upaya mencari solusi dalam pemecahan masalah kemacetan," ujarnya.
 
Disampaikan, terkait pendanaan bisa diambil dari PAD Pemerintah Kabupaten Badung untuk digunakan dalam mensubsidi ini (Subsidi transportansi public). Sehinga, akan mampu mempercepat program pembangunan public transport itu sendiri.
 
"Dengan bersumber dari PAD Pemerintah Kabupaten Badung, setidaknya akan mampi mempercepat suatu program pembangunan public transport. Bagaimanapun juga, Badung sebagai destinasi penghasil uang jadi kami rasa dengan subsidi tersebut mampu mengujudkan pembangunan public tranport  oleh Pemerintah Kabupaten Badung," ucapnya.
 
Dari pengamatan Astawa selama ini, dampak dari  kondisi kemacetan akhirnya  berimbas juga pada mulai adanya beberapa wisatawan melirik destinasi pariwisata yang ada di daerah lain selain yang ada di Bali. Tentu nantinya ini akan berpengaruh terhadap jumlah kedatangan wisatawan kedepan khususnya di daerah Badung dan Bali pada umumnya. [bpc/aga]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami