search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Wawancara Bos Hardys (4): Pailit Karena Terlalu Ekspansif
Sabtu, 18 November 2017, 11:00 WITA Follow
image

beritabalicom/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Pengadilan Niaga pada PN Surabaya memutuskan PT.Hardys Retailindo, PT Grup Hardys, milik Ir.I Gede Agus Hardiawan, pailit alias bangkrut. Perhitungan yang kurang cermat dalam pengembangan bisnis, juga menjadi salah satu penyebab tumbangnya grup bisnis milik putra asli Jembrana Bali ini.
 
"Kami sangat ekspansif dalam rencana mengembangkan jaringan supermarket Hardys, seperti di Ubud, Jalan By Pass IB Mantra, Batubulan, di Ketewel, Dalung, dan akhirnya mangkrak di 12 titik. Sumber (modal) bisnisnya dari uang pinjaman bank, jika uang pinjaman bank ini diam (tidak berkembang bisnisnya), ibarat naik sepeda, jika diam pasti akan "pungkat" (tumbang),"ujarnya.
 
Gede mengaku, strategi pengembangan bisnis Hardys secara ekspansif ini adalah untuk mengejar target IPO tahun 2020 di Jakarta. Ipo adalah Initial Public Offering (IPO) atau penjualan pertama saham umum sebuah perusahaan.
 
"Diluar prediksi, ekonomi global lesu, kami tidak menyangka ini akan ikut berdampak pada dunia retail. Masyarakat berhemat, sementara bisnis online juga merajalela,"ujarnya.
 
Dengan semakin menguatnya bentuk bisnis online, Gede menyatakan bisnis retail konvensional pasti akan bertumbangan.
 
"Apalagi saat ini pengusaha bisnis online seperti Jack Ma (pemilik Alibaba.com) sudah ekspansi ke Indonesia dengan membeli Tokopedia senilai Rp 14 triliun, Jack Ma juga tengah mengembangkan bisnis online hingga ke tingkat desa, marketnya dan modalnya sangat besar, jadi yang masih bisnis secara konvensional pasti akan "game" (berakhir)," ujar Gede.[bbn/psk/bersambung di tautan berikut]
Baca juga: 

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami