search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jokowi: Sertifikat Tanah Jangan Digunakan untuk Metajen
Sabtu, 24 Februari 2018, 05:05 WITA Follow
image

beritabalicom

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Presiden Joko Widodo berpesan kepada masyarakat penerima sertifikat tanah, agar menyimpan sertifikat tanahnya dengan baik. Sertifikat itu bisa digunakan untuk agunan meminjam uang di bank
 
[pilihan-redaksi]
“Kalau sudah pegang uang dari bank jangan dipakai untuk metajen,” pesan Jokowi saat menyerahkan 15.000 sertifikat tanah kepada masyarakat Tabanan, di Taman Pujaan Bangsa ( TPB Margarana, Tabanan, Jumat ( 23/2/2018).
 
Selain menyimpan sertifikat dengan baik dengan cara diberi plastik agar tidak rusak ketika genteng rumah bocor, Presiden Jokowi juga berpesan agar sertifikat tanah yang telah dipegang tersebut difotocopy. 
 
“Sertifikat itu difotocopy, karena fotocopy itu penting, kalau sertifikat hilang ngurusnya akan lebih mudah di BPN,” tandas Jokowi. 
 
Presiden Jokowi pada kesempatan itu mengakui dimana mana kalau sudah pegang sertifikat, pinginnya disekolahin. 
 
“Apa di Bali juga begitu ?”, tanya Jokowi yang disambut tepuk tangan ribuan masyarakat Tabanan. 
 
Jokowi melanjutkan, agar produktif sertifikat itu bisa dipakai jaminan ke bank. 
 
“Kalau sudah pegang uang dari bank jangan digunakan metajen (judi adu ayam), seperti yang diutarakan Pak Gubernur tadi,” tegas Jokowi yang kembali disambut riuh tepuk tangan ribuan masyarakat Tabanan. 
 
Jokowi juga meminta masyarakat mengukur sesuai kemampuan ketika sudah menggunakan sertifikat  sebagi agunan atau jaminan pinjaman di bank. 
 
“Kalau pinjam Rp 30 Juta, jangan separuhnya dipakai untuk beli sepeda motor. Hanya satu minggu saja bisa keliling kampung dengan sepeda motor, setelah itu sepeda motornya ditarik deler karena tidak bisa bayar. Sesuaikan dengan kemampuan dan bisa dicicil,” tambahnya. 
 
Ia juga berpesan kalau pinjam Rp 30 Juta semuanya dipakai untuk modal kerja atau investasi. Setelah untung Rp 1 juta atau Rp 2 Juta barulah dipakai untuk beli sepeda motor. 
 
“Hati hati pinjam di bank dihitung dan dikalkulasi, kalau masuk diambil kalau gak masuk jangan diambil,” tandasnya.
 
Program sertifikat tanah ini dimulai sejak tahun 2017 ditarget pada menteri Agaria dan Tata Ruang menyelesaikan 5 juta sertifikat tanah  dan sudah terealisasai. Sedangkan untuk tahun 2018 ini targetnya harus selesai 7 juta sertifikat tanah, sedangkan di tahun 2019 harus selesai 9 juta.  
 
[pilihan-redaksi2]
“Karena target kita tahun 2020 semua tanah sudah tersertifikat,” tandasnya.
 
Jokowi menambahkan, dari seluruh daerah sebagian besar terjadi kasus sengketa tanah. Baik itu antara masyarkat dengan pemerintah, masyarakat dengan pengusaha dan masyarakat dengan masyarkat. 
 
“Ini yang harus kita tuntaskan,” tandasnya. Seharusnya di Indonesia sudah ada 126 juta sertifikat tanah. Namun saat ini baru 51 juta. 
 
 
“Untuk itu saya genjot bapak menteri dengan target dari tahun 2017, 2018 dan 2019,” pungkasnya.

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami