search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
80% Informasi Beredar Dalam Dark Social Kerap Berisi Ujaran Kebencian
Senin, 5 Maret 2018, 15:15 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Beritabali.com, Gianyar. Sebanyak 80% informasi beredar dalam dark sosial atau media layanan perpesanan Seperti whatsapp group, Line Group dan BBM Group.  Ironisnya, informasi tersebut kerap dipenuhi dengan informasi ujaran kebencian. 
 
[pilihan-redaksi]
Multistakeholder Advisory Group Indonesia Internet Governance Forum Arfi Bambani dark social cenderung dimanfaatkan secara masif,  terutama pada saat hajatan politik. "ini ramai di masa Pilkada,  sehingga yang minoritas akan cenderung keluar group atau dikeluarkan" kata Arfi dalam Seminar Tantangan dan Peluang Media Siber di Tengah Era Milenial di Keramas Gianyar pada Senin (5/3).
 
Arfi menyebutkan berdasarkan data menunjukkan bahwa tahun 2017 informasi yang beredar di dark social sekitar 74 persen dan tiap tahun diprediksi meningkat. Dimana sebagian besar informasi yang beredar dark social bentuknya adalah video. "tantanganya bagi media kini,  mampukah membuat informasi dalam bentuk video" ungkap Arfi. 
 
[pilihan-redaksi2]
Arfi menjelaskan dengan banyaknya informasi di dark sosial juga dikuti oleh beralihnya pengiklan ke media sosial.  Dampaknya kue iklan ke media sosial juga semakin meningkat. 
 
Permasalahanya ketika informasi beredar dalam dark social maka berbagai informasi yang ada tidak dapat di akses pihak berwajib.  "dan celakanya lagi polisi tidak bisa masuk dan mengakses isi dark social" jelas Arfi. (bbn/mul/rob)

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami