search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Serangan Penyakit CVPD Sebabkan Kadar Air Buah Jeruk Rendah
Sabtu, 7 April 2018, 06:00 WITA Follow
image

Beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Berdasarkan hasil Penelitian Mahasiswa Program Doktor Ilmu Pertanian Universitas Udayana I Gusti Ayu Diah Yuniti menunjukkan bahwa serangan penyakit Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) menyebabkan kadar air buah jeruk rendah. Dimana pada umumnya kadar air buah jeruk sehat  yaitu antara 85-90%. Hal tersebut disampaikan Yuniti dalam Ujian Promosi Doktor Ilmu Pertanian di Gedung Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar pada Jumat (6/4)

Menurut Yuniti, keberadaan penyakit CVPD  pada tanaman jeruk yang  disebabkan oleh Candidatus Liberibacter asiaticus dan disebarkan oleh serangga vektor  Diaphorina citri telah berdampak pada penurunan kualitas buah jeruk. Adanya penyakit CVPD pada tanaman jeruk menyebakan tanaman mengalami defisiensi (kekurangan) unsur hara terutama Mn.

Intensitas serangan CVPD pada tanaman jeruk   terendah yaitu  42.2% dan jeruk  selayar menempati persentase tertinggi yaitu 55,5 %.  Persentase  serangan CVPD juga berbeda pada masing-masing jeruk. “Persentase serangan CVPD terendah ditemukan  pada jeruk siam dan tertinggi ditemukan pada  jeruk selayar 87%” kata Yuniti.  

Yuniti menjelaskan secara umum gejala penyakit CVPD adalah daun  menguning, tulang daun menebal, dan  adanya  penyumbatan jaringan pembuluh floem. Pada gejala berat, daun menjadi lebih kaku, kecil, menebal, dan dapat menguning pada keseluruhan kanopi, letaknya tersebar dan mengalami mati ranting yang parah. Tanaman jeruk  yang terserang CVPD buahnya kecil dan keras.

Yuniti menyebutkan kandungan vitamin C pada buah jeruk yang terserang penyakit CVPD  juga dibawah normal yaitu rata-rata 12 mg/100 gram daging buah  sedangkan buah sehat rata-rata 27-49 mg/100 gram daging buah. Begitu juga, Antioksidan pada buah jeruk yang sakit lebih rendah dibandingkan buah jeruk yang sehat, sehingga penyakit CVPD sangat menentukan hasil panen yang diperoleh.

“Hasil pengujian organoleptik dari penelitian yaitu jeruk siam yang sehat memiliki warna  kekuningan, jeruk siam yang terserang CVPD berwarna hijau kekuningan dan kuning kehijauan” ujar Yuniti.

Yuniti menambahkan jika diperhatikan dari tekstur maka jeruk sakit teksturnya lebih keras dibandingkan dengan buah jeruk yang sehat. Makin berat tingkat serangan CVPD  pada tanaman jeruk makin kecil kuantitas dan kualitas buah yang dihasilkan. [bbn/S3Pertanian-Unud/Mul]

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami