search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tingkat Cuitan Media Sosial di Indonesia Lebih Tinggi Daripada Membaca Buku
Sabtu, 5 Mei 2018, 15:30 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Beritabali.com.Jakarta, Secara umum kebiasaan membaca buku orang Indonesia rata-rata hanya 27 halaman per tahun. Hal yang lebih memprihatikan berdasarkan data UNESCO minat baca orang Indonesia berada pada peringkat ke 60 dari 61 negara.
 
[pilihan-redaksi]
"Artinya masyarakat Indonesia dalam menambah ilmu dan informasi dari buku sangat rendah, tetapi dari media sosial sangat tinggi" kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, R Niken Widiastuti pada pembukaan Trusted Media Summit 2018 di Gran Melia, Kuningan, Jakarta pada Sabtu (5/5).
 
Menurut Niken, tidak saja tingkat Baca buku saja rendah, tingkat baca koran juga rendah yaitu rata-rata 12-15 menit per-hari. Sedangkan cuitan di media sosial sangat tinggi yaitu mencapai 28.000 cuitan per-menit.
 
Niken menyebutkan saat ini lebih dari 53% masyarakat Indonesia terhubung dengan internet. Dimana 4 dari 10 orang aktif di media sosial. Berdasarkan survei juga terungkap bahwa 60% masyarakat Indonesia tidak mempunyai tabungan, tetapi 85% mempunyai ponsel.
 
[pilihan-redaksi]
Niken mengungkapkan fakta penggunaan internet di Indonesia yang cukup menarik yaitu orang Indonesia bisa hidup tanpa ponsel paling lama 7 menit. Dengan rata-rata mengakses internet 8-11 jam per-hari. "Ini yang menghasilkan generasi merunduk, sibuk merunduk" ujar Niken.
 
Niken menambahkan jika dilihat pola komunikasi di dunia Maya saat ini merupakan pola 10 : 90. Artinya hanya 10 persen yang memproduksi dan 90 persen yang menyebarkan. Apalagi hampir 90% masyarakat belum mendapatkan literasi media, sehingga wajar hoaks sangat mudah menyebar.
 
Niken berharap perlu kolaborasi bersama untuk mengatasi hoaks dan menjaga kualitas informasi. Selain itu juga perlu adanya pendidikan dan menginformasikan melalui literasi media kepada masyarakat. (bbn/mul/rob)

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami