search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sempat Drop, Wisata Rumah Pohon Bukit Lemped Kembali Menggeliat
Minggu, 6 Mei 2018, 08:40 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Beritabali.com.Karangasem, Satu lagi destinasi wisata wajib untuk dikunjungi saat datang ke Kabupaten berjuluk Bumi Lahar. Menyajikan pemandangan kemegahan Gunung tertinggi di Bali serta panorama persawahan dan pantai membuat tempat wisata Rumah Pohon Bukit Lemped kini diminati wisatawan.
 
[pilihan-redaksi]
Terletak di Banjar Tlutug, Desa Adat Peladung, Karangasem. Rumah Pohon Bukit Lemped mulai beroprasi sejak 9 bulan silam yang dikelola oleh Wayan Putu Mudita (44) beserta keluarga kini mulai dikenal dan semakin menggeliat. Kendati sempat drop akibat dampak erupsi Gunung Agung namun pasca status diturunkan ke level siaga perlahan mulai pulih.
 
"Baru buka 9 bulan lalu, sempat drop karena dampak erupsi, tetapi kini mulai ada pengunjung lagi," kata Mudita saat ditemui media ini, Kamis (03/05).
 
Memang tidak jauh beda dengan rumah pohon lainnya yang ada di Karangasem, hanya saja di tempat wisata ini menyediakan lahan parkir cukup luas sehingga tidak sampai menimbulkan kemacetan dijalan raya. Selain itu, tingkat keamanan juga betul-betul diperhatikan seperti di rumah pohon paling tinggi sekitar 40 meter ada 4 lantai, dimana hanya dibatasi wisatawan yang naik maksimal 3 orang. Selain itu, ketika melintas di jembatan gantung pihak pengelola juga membatasi agar melitas satu persatu.
 
Di Rumah Pohon ini ada sekitar 11 orang tenaga kerja, 6 orang diantaranya pekerja tetap sementara sisanya bekerja disaat pengunjung yang datang membludak seperti saat hari libur. Diakui Mudita biasanya kunjungan mengalami peningkatan pada saat hari libur seperti tanggal merah dan hari minggu.
 
Tidak hanya itu, pada saat hari raya besar seperti Galungan, Kuningan, Manis Nyepi dan tahun baru dalam satu hari pengunjung yang datang bisa mencapai jumlah ribuan baik wisman maupun lokal.
 
Untuk tiket masuk, para pengunjung tidak usah takut akan merogoh kocek dalam dalam, cukup dengan uang Rp10 ribu untuk wisatawan dewasa lokal dan 5 ribu untuk anak kecil sudah bisa menikmati semua fasilitas yang ada. Sementara untuk wisatawan asing untuk dewasa dan anak - anak dikenakan Rp. 30 ribu. Namun harga tiket untuk wisatawan lokal pada saat Galungan nanti rencananya akan ditingkatkan menjadi Rp15 ribu.
 
"Ya nanti kita akan tingkatkan saat galungan, karena biaya oprasional sangat tinggi kalo tidak begitu maka tidak akan mencukupi," tandasnya.
 
Letak Rumah Pohon Bukit Lemped, dibangun di atas tanah peribadi milik Mudita dengan luas kurang lebih 30 are. Awalnya lokasi ini hanyalah semak belukar yang tidak menghasilkan dari sisi ekonomi, namun berkat kejelian melihat potensi serta dukungan dari pihak Desa Adat setempat, akhirnya dibuatlah lokasi wisata ini.
 
Ada 3 pohon besar yang menjadi titik sentral rumah pohon, yakni empat lantai di pohon Bunut setinggi 40 meter, sementara dua pohon disisi kanan dan kiri hanya ada satu lantai saja. Hanya saja salah satunya adalah pohon kepuh. Dituturkan Mudita, lokasi tersebut memang dikenal kental dengan aura mistisnya terlebih itu pada Pohon Kepuh menurut kepercayaan pohon tersebut biasanya angker. 
 
[pilihan-redaksi2]
Tidak hanya itu, bahkan di sebelah rumah pohon terdapat sebuah pura yang dikenal angker warga setempat menyebutnya Pura Kepuh. Namun untuk meneralisir tempat tersebut sehingga aman bagi pengunjung, pihaknya sudah melakukan serangkaian ritual seblum dimulainya pembuatan rumah pohon itu sendiri.
 
Bagi wisatawan yang hendak berkunjung, sebenarnya tidak ada pantangan yang aneh-aneh seperti pegangan tangan dan merangkul untuk sekedar berphoto selfi namun khusus untuk wanita datang bulan tidak diperbolehkan untuk naik. 
 
"Pantangan aneh tidak ada, ya wanita lagi datang bulan tidak boleh selain itu cukup jaga perilaku saja jangan sampai berlebihan," tutur Mudita.
 
Sementara itu, salah satu pengunjung, Novi dan Srik asal Desa Nyuh Tebel, Karangasem mengaku cukup puas dengan pemandangan dan spot selfi di Rumah Pohon Bukit Lemped. Keduanya nampak enjoy sliweran diatas ketinggian pohon berphoto ria di masing masing lantai. (bbn/igs/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami