search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pencegahan Narkoba, Wabup Kembang Sebut Perlu Belajar dari Sejarah Cina
Sabtu, 21 Juli 2018, 22:50 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Beritabali.com, Jembrana. Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan sekaligus sebagai Kepala BNNK Jembrana menceritakan bagaimana kita harus belajar dari sejarah Cina pada Dinasti Qing, memiliki pertahanan kuat yang sangat sulit ditembus bangsa asing dengan membangun tembok sepanjang 8.800 km. 
 
[pilihan-redaksi]
Namun, akhirnya bangsa asing atau kaum imperialis dan kapitalis menempuh cara perang candu dengan memberikan candu kepada penjaga tembok di Cina, tentara cina, rakyat cina dan akhirnya Cina sempat dikuasai. Dan sekarang Cina belajar dari sejarah, sejarah ini membuat cina bangkit, cina kembali berkebudayaan.
 
Belajar dari hal tersebut, Kembang mengatakan saat ini bangsa kita sedang dihujam badai candu, narkoba merajalela. Kendati, di Jembrana peredaran narkoba di Jembrana tergolong ranking 6 di Bali, pihaknya bertekad untuk memberantas peredarannya nol alias tanpa narkoba. Menurutnya sekarang beredar berbagai jenis narkoba dalam berbagai bentuk dan cara penggunaan, seperti dihisap, di suntik, di telan, di hirup. 
 
“Tapi menurut saya hal termudah mengetahui seorang pengguna narkoba adalah dari perubahan sikap yang tiba–tiba,” ungkapnya saat acara Diseminasi Informasi P4GN dan Pelantikan Relawan Anti Narkoba dilaksanakan pada Sabtu (21/7) di Balai Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara. 
 
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala BNNP Bali Brigjen Pol. Drs. I Putu Gede Suastawa, Wabup Jembrana Made Kembang Hartawan sekaligus sebagai Kepala BNNK Jembrana, Anggota DPRD Bali Nengah Tamba, penggiat anti narkoba dan ratusan warga Peh. Pada acara tersebut Wabup Kembang didaulat untuk memberikan materi seputar bahaya Narkoba dan Pencegahannya selama 30 menit.
 
Dalam materinya Kembang menyebutkan ada 3 hal yang menyebabkan kemunduran sebuah bangsa yaitu Korupsi, Radikalisme dan yang paling utama adalah Narkoba. Kembang mewanti-wanti agar narkoba jangan dianggap remeh karena narkoba bersifat borderless (tanpa batas) dan bisa masuk ke berbagai kalangan mulai masyarakat biasa, artis, pegawai hingga pejabat. 
 
“Jangan lihat peredaran narkoba sebagai sebuah bisnis semata, namun juga merupakan suatu upaya besar dari negara lain untuk menghancurkan bangsa kita. Ini perang gaya baru,” paparnya.
 
Dengan perang gaya baru itu, negara akan dibuat lemah, membuat bangsa kita menjadi bangsa yang tidak produktif, menghancurkan generasi muda kita dengan melemahkan karakter bangsa maka status social menjadi hancur. 
 
“Jika negara kita lemah dengan mudah akan dijajah oleh negara lain. Saya contohkan dengan bahan tekstil kita, datang dari luar. Bahan farmasi dari luar, industri berat juga datang dari luar. Kita dibuat lemah dan menjadi bangsa konsumen dan berfikir sederhana. Padahal bangsa kita memerlukan generasi yang kuat dan cerdas,” imbuhnya.
 
Menurut Kembang, dari perubahan perilaku dan pola tidur dapat diketahui seorang pengguna narkoba. “Jika ada anak yang tiba – tiba rajin padahal kebiasaannya malas harus diwaspadai. Dari pola tidurnya juga harus diwaspadai, jika pengguna narkoba disaat malam tidak tidur tapi pagi malah tidur sampai sore. Bahkan untuk jenis sabhu justru tidak tidur. Bahkan dulu pernah ada kasus mahasiswa yang mencuci mobil tengah malam, ini harus di waspadai,” ujarnya.
 
Kembang berharap, sebelum hal tersebut (peredaran narkoba.red) terjadi secara massif di Jembrana Kembang berpesan agar semua komponen ikut terlibat dalam pencegahannya dengan menyadarkan generasi muda dengan membangun individu yang positif, bagaimana menciptakan lingkungan yang positif dan Bergaul dengan orang yang positif.
 
[pilihan-redaksi2]
Sementara itu Kepala BNNP Bali Brigjen Pol. Drs. I Putu Gede Suastawa, menjelaskan acara Diseminasi Informasi P4GN dan Pelantikan Relawan Anti Narkoba bertujuan agar lebih menyentuh secara langsung ke desa pekraman. “Hari ini ada Wakil Bupati juga sebagai Ketua BNNK dan DPRD Bali, menunjukkan sinergi bahwa masalah narkoba bukan hanya milik BNN saja. Di Bali ini, desa pekraman merupakan jantungnya, karena berbagai profesi ada disana mulai dari mulai dari masyarakat biasa hingga pejabat” kata Suastawa
 
Suastawa menyampaikan dirinya akan mendorong Desa pekraman yang ada di Jembrana untuk membuat perarem untuk mencegah narkoba masuk. “Saya berharap agar Banjar Peh yang memulai. Nanti akan saya berikan contoh tiga perarem di desa lain yang dipakai dalam pencegahan narkoba” imbuh Suastawa.
 
Pada acara Diseminasi Informasi P4GN dan Pelantikan Relawan Anti Narkoba dilantik 10 relawan anti narkoba dari berbagai profesi seperti Kepala Desa, Bendesa, Pecalang, Tokoh Masyarakat hingga Wartawan. (bbn/Jim/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami