search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
GWK Diusulkan Menjadi Markas World Cultural Forum
Sabtu, 4 Agustus 2018, 23:10 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com, Badung. Gubernur Bali Made Mangku Pastika berharap kedepan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park bisa menjadi markas atau tuan rumah dari World Cultural Forum (WCF). 
 
[pilihan-redaksi]
Hal tersebut disebutkannya dalam konferensi pers sebelum perhelatan bertajuk "Swadaharma Ning Pertiwi" di GWK Cultural Park, Sabtu (4/8) malam. Menurutnya jika Davos, Swiss bisa menjadi markas World Economic Forum, maka Bali bisa menjadi tuan rumah World Cultural Forum yang tempatnya di GWK Cultural Park. Untuk mendukung hal ini, Pastika bahkan membocorkan kawasan GWK ke depan akan dihiasi dengan ukiran puncak-puncak budaya dari seluruh dunia. 
 
“Di sekitar Lotus Pond akan diukir puncak-puncak budaya dunia. Sehingga layak menjadi headquarter. Ini cita cita berikutnya. Kita tidak akan kalah dari yang lain,” kata Pastika.
 
Pastika mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung hingga selesainya semua konstruksi patung GWK. Pastika mengatakan dalam perjalanan panjang selama 28 tahun berbagai hambatan dilalui proyek ini. Pastika yang turut bergabung dalam proyek besar ini tahun 2002 mengenang beberapa sosok yang turut memperjuangkan GWK seperti mantan menteri pariwisata alm. Joop Ave dan IB Sudjana. 
 
Setelah mengalami pasang surut, Ia bersyukur akhirnya ada pengembang Alam Sutera yang melanjutkan pembangunan GWK. “Saya percaya, sesuatu yang baik, yang suci pasti akan ada tangan baik yang mewujudkannya,” kata Pastika. Ia menambahkan, faktor lain yang mendukung adalah adanya IMF-World Bank Meeting, sehingga Indonesia bisa menampilkan proyek besar ini kepada dunia.
 
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gde Pitana mengatakan setidaknya ada tiga keuntungan dengan selesainya patung GWK. Manfaat pertama adalah adanya destinasi wisata baru. “Sebagai wahana rejunevasi pariwisata Bali. Tidak hanya budaya dan alam tapi Bali juga menampilkan karya manusia modern,” kata Pitana. Ia menambahkan, manfaat kedua adalah GWK bisa menjadi icon baru bagi Bali bahkan Indonesia. Dan yang ketiga, GWK bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, jelas Pitana.
 
[pilihan-redaksi2]
Seniman Nyoman Nuarta yang menjadi penggagas GWK 28 tahun lalu mengatakan patung GWK ini merupakan persembahan untuk bangsa Indonesia. Pagelaran “Swadharma Ning Pertiwi” melibatkan berbagai seniman yang membawakan repertoar tentang keindonesiaan yang beragam dan dipersatukan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika sehingga berhasil melampaui berbagai peristiwa sejarah. Puncaknya dilakukan penyerahan penghargaan kepada 120 seniman yang selama ini bekerja keras menyusun patung GWK.
 
Dalam konferensi pers selain dihadiri Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gde Pitana juga didampingi Seniman Nyoman Nuarta dan Dirut PT Alam Sutera Realty Haryanto Tirtohadiguno serta beberapa stakeholders lainnya. (bbn/rlspemprov/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami