search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Era Digital, Wisatawan Lebih Berminat ke Desa Wisata
Sabtu, 25 Agustus 2018, 22:50 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Beritabali.com,Karangasem. Seiring perkembangan teknologi rupanya berdampak cukup besar dalam industri pariwisata, selain memudahkan promosi, para wisatawan juga bisa mengakses dengan mudah lokasi wisata yang mereka inginkan bahkan tanpa menggunakan pemandu sekalipun. Kondisi ini rupanya berdampak positif terhadap keberadaan Desa Wisata dimana belakangan para wisman condong lebih berminat untuk berwisata ke desa.
 
[pilihan-redaksi]
Anggota Komisi VI DPR RI, Gede Sumarjaya Linggih ketika menghadiri acara penyerahan rekor muri di Desa Duda Timur, Selat, Karangasem mengatkan saat ini minat para wisatawan khususnya wisatawan mancanegara cenderung berubah. Saat ini bukan lagi masalah hotel berbintang, wisman justru mulai tertarik untuk menikmati suasana pedesaan bagaimana aktivitas penduduknya serta alamnya.
 
"Mereka ingin pengalaman, lebih banyak ke kultur, bagaimana penduduk dan suasana alamnya karena di luar negeri seperti di Amerika, Eropa dan Rusia tidak ada suasana pedesaan dimana memetik buah kelapa dari pohonnya, buah salak dan lainnya," kata pria yang akrab dipanggil Demer ini.
 
Menurutnya di era digital potensi Desa wisatalah yang bagus dan gampang untuk dipasarkan, tidak lagi susah seperti dulu jika ingin promosi harus buat brosur dengan biaya yang tidak sedikit, itu pun tidak maksimal karena hanya sebatas siapa yang kebetulan baca brosur tersebut mereka saja yang tahu. Namun kini melalui kecanggihan internet promosi jadi lebih mudah bisa diakses di seluruh dunia oleh siapa saja.
 
[pilihan-redaksi2]
Jika Desa Wisata dikelola dengan benar, kata dia setidaknya mampu membuka lapangan pekerjaan serta sektor ekonomi kreatif seperti pengrajin juga mendapat rejeki. Selain itu, para wisatawan ini juga diajak menginap dengan sistem sewa di rumah-rumah warga.
 
Dengan begitu, semua orang bisa menjadi pengusaha di desanya sendiri dengan memiliki satu kamar kosong saja sudah bisa memghasilkan pundi-pundi uang, Namun kembali semuanya itu harus diawali dengan membuat semacam perkumpulan tidak terjadi permasalahan di kemudian hari.
 
Disamping itu, Sumarjaya Linggih juga menyoroti mahasiswa KKN, pihaknya berharap agar KKN ikut berperan untuk membangkitkan Pariwisata dan jangan hanya sekedar bikin plang jalan. "Kenapa gak coba bangun sitem wisata agar ikut berperan dalam membangkitkan pariwisata," ujarnya. (bbn/igs/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami