search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bule Duduk di Pelinggih, Pengelola Pura Batukaru Segera Gelar Upacara Guru Piduka
Kamis, 13 September 2018, 18:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com,Tabanan. Foto wisatawan asing dengan pose duduk diatas pelinggih Pura Pekiyisan Subak Tukad Yeh Mawa di Kawasan Pura Luhur Batukaru, Desa Wangaya Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan, disikapi dengan cepat oleh pengelola Pura Batukaru. 
 
[pilihan-redaksi]
Pihak pengelola Pura Batukaru segera melangsungkan upacara gurupiduka atas kejadian tersebut. Keputusan itu diambil usai rapat darurat  yang difasilitasi Kapolsek Penebal AKP I Ketut Mastra Budaya. Rapat yang digelar di wantilan Pura Batukaru, Kamis ( 13 Sepetember 2018) itu dihadiri  juga Danramil Penebel, karyawan dan pecalang, serta sejumlah tokoh masyarakat  Desa Wangaya Gede. 
 
Bendesa Adat Wangaya Gede sekaligus Ketua Umum Sad Kahyangan Jagat Bali Pura Luhur Batukau I Gede Manu Ardana mengatakan kejadian tersebut di luar jangkauan pengawasan. “Lokasi pelinggih jauh dari Pura Utama atau sekitar 100 meter di sebelah barat Pura Batukaru," jelasnya.
 
Atas kejadian itu, kedepan pihaknya lebih mengefektifkan pengawasan di areal Pura Batukau, khususnya pengawasan pada wisawatan yang tidak didampingi guide. Seperti diketahui, banyak wisatawan yang berkunjung untuk melihat keagungan Pura Sad Kahyangan tersebut. Dimana  sehari rata rata kunjungan mencapai angka 100 wisawatan.  
 
"Kami juga akan memasang pintu gerbang terali di pelinggih tersebut, dan memasang petunjuk agar wisatawan tidak masuk ke dalam areal pelinggih," terangnya. 
 
Dikatakan Gede Manu Ardana, pelinggih tersebut merupakan genah pekiyisan atau penyungsungan subak, yang dimiliki oleh sedahan agung.  Mengenai saran dari pihak kepolisian yang meminta pihak pengelola memasang CCTV, masih menjadi pertimbangan pihaknya. 
 
“Untuk pemasangan CCTV harus dimusyawarahkan dulu dengan kebayan Ketua Pengepon Pura,” terangnya. 
 
Saran untuk memasang CCTV juga diungkapkan salah satu tokoh masyarakat setempat. Namun hingga saat ini belum juga bisa terwujud. “Dulu ketika sempat ada isu teroris yang sembunyi  di  Puncak Gunung Batukaru, sudah sempat diusulkan agar setiap kendaraan yang datang nomor kendaraanya dicatat. Untuk memudahkan pengawasan. Namun hal itu tidak pernah dilakukan,” jelas salah satu warga setempat.    
 
Sedangkan dari perwakilan Karyawan mengakui kalau itu merupakan keteledorannya sehingga terjadinya peristiwa itu. “Kami akui lengah, kedepan pengawasan akan lebih ditingkatkan,” tandasnya. 
 
Sementara itu Kapolsek Penebel AKP I Ketut Mastra Budaya mengatakan pasca mendapat informasi adanya kasus di wilayah areal Pura Batukaru, atas petunjuk pimpinan, pihaknya menggelar rapat darurat agar permasalahan ini bisa segera dituntaskan. 
Yang jelas dikatakannya, dalam rapat itu bukan bertujuan untuk mencari benar atau salah, melainkan mencari solusi agar kejadian serupa tidak lagi terjadi di kawasan suci lainnya. 
 
"Wisawatan cenderung tidak paham, karena mereka memiliki kepercayaan sendiri, inilah yang perlu mendapat perhatian bersama, baik pengelola, karyawan maupun pecalang, bisa juga dengan memberikan panduan ataupun memasang larangan yang mudah dipahami oleh mereka, "sarannya.
 
Pihaknya telah melakukan penyelidikan untuk mengetahui keberadaan pelaku dan pengunggah foto. “Untuk sementara asal wisatawan itu pun belum kami ketahui pasti. Dan ini yang sedang kami telusuri,” tandasnya. 
 
[pilihan-redaksi2]
Sebagai aparat kepolisian, pihaknya menekankan agar sistem pengamanan ditingkatkan, apalagi ini merupakan kawasan suci, sehingga setiap kejadian bisa termonitor. "Kalau karyawan kurang sebagai unsur penerima tamu kami harap kedepan bisa lebih diperbanyak,  sehingga aktifitas wisatawan di batukaru bisa termonitor terutama yang tidak bawa guide,"pungkasnya. 
 
Seperti diketahui sebelumnya, masyarakat dihebohkan dengan postingan foto wisawatan asing pria yang naik di atas pelinggih. Setelah ditelisik terkait foto wisatawan asing yang menggunakan kamen lengkap dengan  destar itu  berasal dari akun Instagram (IG) atas nama @tony.jarvi. Namun sayang setelah sempat viral, akun IG nya justru sulit dilacak atau tidak aktif lagi. (bbn/nod/rob)  

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami