search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jokowi: Patung GWK Jadi Tapak Sejarah, Indonesia Mampu Lahirkan Karya Besar
Minggu, 23 September 2018, 14:30 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com,Badung. Presiden Jokowi mengatakan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) tidak hanya menjadi ikon budaya Bali atau ikon pariwisata Indonesia, namun juga menjadi tapak sejarah bahwa bangsa Indonesia mampu melahirkan karya besar jika berani memulai dengan ide-ide besar. 
 
[pilihan-redaksi]
“Ide-ide yang secara terus menerus, secara konsisten kita ikhtiarkan, kita kerjakan seperti ikhtiar untuk membangun Patung GWK ini akhirnya bisa terwujud setelah 28 tahun,” jelasnya saat meresmikan Patung GWK di Bukit Ungasan, Badung, Bali, pada Sabtu (22/9) malam. 
 
Pada kesempatan tersebut, Jokowi mengajak semua pihak untuk terus berkarya nyata bagi bangsa Indonesia. “Saya juga ingin mengajak seniman dan budayawan untuk terus berkreasi, jangan berhenti berkarya, terus ciptakan karya terbaik yang selanjutnya akan memperkaya peradaban bangsa Indonesia,” pungkas mantan Gubernur DKI Jakarta ini. 
 
Sebagai bangsa yang besar, lanjutnya kita bukan hanya mewarisi karya-karya besar dari peradaban masa lalu yang sangat indah, yang mengagumkan dunia seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Tapi di era kekinian, bangsa kita juga bisa berkarya, bisa berkreasi untuk membangun sebuah peradaban, untuk melahirkan mahakarya yang baru yang juga membanggakan semuanya.
 
Presiden Jokowi mengatakan jika patung GWK merupakan mahakarya anak bangsa karena merupakan patung tembaga terbesar di dunia dan tertinggi ketiga di dunia. Bahkan dikatakan Jokowi, patung GWK lebih tinggi dari patung Liberty di Amerika Serikat. Dikatakan Jokowi, rampungnya Patung GWK setelah 28 tahun digagas oleh Joop Ave yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi (1993-1998) serta seniman Nyoman Nuarta tidak hanya membanggakan masyarakat Bali, tapi juga seluruh rakyat Indonesia. 
 
Melalui penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, menandai peresmian Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK). Saat menekan tombol sirine, Jokowi didampingi Presiden RI Ke-5 Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden RI Ke-6 Try Sutrisno, Menteri Pariwisata RI Arief Yahya, Gubernur Bali Wayan Koster, Penggagas sekaligus Seniman Patung GWK Nyoman Nuarta, dan Presiden Komisaris Alam Sutera Group, Haryanto Tirtohadiguno.     . 
 
Sementara Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya mengucapkan teriimakasih kepada pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo yang telah mendukung terwujudnya patung GWK ini. Dikatakan Koster, diresmikannya patung GWK ini menjadi peristiwa bersejarah bagi Bali maupun Indonesia sendiri.
 
"Kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden atas dukungannya kepada Manajemen GWK Cultural Park, sehingga setelah berproses selama 28 tahun, akhirnya pada hari ini Patung GWK dapat diresmikan. Peristiwa hari ini, merupakan peristiwa bersejarah. Tidak hanya bagi Manajemen GWK Culttural Park, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Bali maupun Indonesia, khususnya komponen pariwisata," ucap Koster yang pada malam itu hadir didampingi Ny. Putri Suastini Koster.
 
[pilihan-redaksi2]
Dikatakan Orang nomor Satu di Pemerintah Provinsi Bali ini, patung dengan total ketinggaian 121 meter, berdiri di atas sebuah bangunan pedestal setinggi 46 meter dengan bentang sayap mencapai lebar 64 meter ini akan menjadi landmark bagi Bali.
 
"Pemerintah Provinsi Bali bersama seluruh komponen pariwisata berkomitmen menjadikan GWK ini, sebagai ikon baru pariwisata Bali. Berarti bertambah lagi destinasi wisata utama Pulau Dewata, yang akan semakin mendorong kemajuan pariwisata Bali khususnya, serta pariwisata nasional pada umumnya," ujarnya.
 
Kedepannya, selain dapat dikunjungi untuk kepentingan wisata dan edukasi, bangunan pedestal patung juga dapat dimanfaatkan sebagai venue berbagai penyelenggaraan acara. (bbn/rlspemprov/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami